Kerupuk Udang Jadi Kuliner Ikonik Desa Ambarawa
KUBU RAYA, sampankalimantan.id- Di tengah rimbunan pohonan kelapa yang hijau, Desa Ambarawa menghadirkan kekayaan kuliner tradisional yang tak kalah menarik, salah satu kuliner yang menjadi ikonik yakni kerupuk udang.
Kerupuk berbahan dasar udang segar ini pun diperoleh dari hasil tangkapan nelayan, oleh masyarakat disana hidangan kerupuk udang menjadi bagian yang terpisahkan, dan sudah menjadi kebanggaan dan identitas kuliner masyarakat Desa Ambarawa.
Di sebuah rumah tepatnya berada dipinggir sungai kecil Desa Ambarawa, seorang ibu bernama Ana (45) yang merupakan seorang ibu rumah tangga terkenal mahir dalam mengolah kerupuk udang, keterampilan mengolah hasil laut patut dibanggakan.
Ana memperkenalkan, bagaimana tahapan proses pembuatan kerupuk udang dengan pemilihan udang segar yang diperoleh dari hasil tangkapan nelayan yang telah dipilah, kemudian udang dicuci dibersih dan dipisahkan kulitnya.
Setelah itu, udang dipotong-potong dan dihaluskan menjadi adonan yang kemudian dicampur dengan bumbu-bumbu rempah pilihan, selanjutnya akan dilakukan proses pengeringan. Adapun untuk penjemuran, menurutnya hanya membutuhkan waktu tiga hari lamanya.
Kerupuk udang dengan cita rasa yang gurih dan nikmat ini pun, ditawarkan untuk perkilonya seharga Rp 60.000. Murah bukan, sehingga dapat dijadikan sebagai oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung di Desa Ambarawa.
Bagi masyarakat Desa Ambarawa, kerupuk udang bukan hanya makanan ringan saja, akan tetapi juga merupakan bagian penting terutama dalam menjaga warisan kuliner setempat.
Melalui olahan kerupuk udang ini, mereka juga menciptakan identitas kuliner yang menarik dan unik, sehingga nantinya dapat dikenal oleh masyarakat luas.
Editor: Evi