Penyerahan Kambing Kepada  KUPS Silvopastura Pati Raya di Desa Padang Tikar Satu

KUBU RAYA, sampankalimantan.id- PT BSM melalui SAMPAN Kalimantan melaksanakan kegiatan serah terima kambing kepada KUPS Silvopastura Pati Raya, kegiatan berlangsung di Desa Padang Tikar Satu, Selasa (28/5/2024).

Sebanyak 12 ekor kambing disalurkan, terdiri dari 9 indukan dan 3 ekor anakan dengan total berat mencapai 209 Kg. Diharapkan kerjasama sama ini memberikan peluang ekonomi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, dalam bidang peternakan.

Kegiatan serah terima kambing ini dihadiri langsung oleh perwakilan dari PT. BSM, Fasilitator Desa, serta LPHD Padang Tikar Satu, dan KUPS Silvopastura Pati Raya.

Manager Business Development SAMPAN Kalimantan, Nuryani menyampaikan, pemberian bantuan kambing ini merupakan bagian dari upaya dalam mendukung kelola usaha perhutanan sosial.

“Melalui bantuan peternakan kambing, diharapkan para anggota KUPS di bidang ternak ini, secara langsung dapat merasakan manfaatnya dalam membantu meningkatkan pendapatan mereka,” ungkapnya.

Kegiatan serah terima ini mendapat sambutan baik dari para anggota KUPS Silvopastura Pati Raya. Pendampingan ini, diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang juga ikut turut serta melakukan pelestarian hutan desa.

Editor: Evi

Penyerahan Kambing Kepada  KUPS Silvopastura Pati Raya di Desa Padang Tikar Satu Read More »

Penyerahan Indukan Kambing Kepada KUPS Nibung Mandiri 1 di Desa Teluk Nibung

KUBU RAYA, sampankalimantan.id- PT. Belantara Sejahtera Mandiri (BSM) melalui SAMPAN Kalimantan, memberikan indukan kambing kepada KUPS Maju Bersama, sebanyak lima belas ekor kambing betina disalurkan pada masing-masing anggota. Penyerahan ini dilaksanakan di Desa Nipah Panjang, pada Rabu (22/5/2024).
“Bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan potensi ekonomi lokal dengan cara mendorong para anggota kelompok untuk memanfaatkan indukan kambing tersebut guna meningkatkan produksi dan pendapatan mereka,” ujar Dohardo, selaku Assistant Community Development PT. BSM.
Dengan demikian kata dia, pemberian indukan kambing ini merupakan bagian dari upaya dalam mendukung pengelolaan usaha perhutanan sosial oleh kelompok masyarakat. Hal ini diharapkan dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Desa Nipah Panjang.
Ketua LPHD Nipah Panjang, Toni menyampaikan, adanya pemberian indukan kambing ini, diharapkan dapat membantu perekonomian masyarakat setempat, agar dapat semakin maju, melalui budidaya ternak kambing, sehingga kegiatan di hutan dapat teralihkan, dan dapat meminimalisir aktivitas kerusakan hutan.
“Kami sangat bersyukur atas dukungan dari PT. BSM dan SAMPAN Kalimantan, bantuan ini tidak hanya memberikan kami peluang untuk meningkatkan pendapatan, tetapi juga menjadi motivasi bagi kami untuk terus bekerja keras dan mandiri,” ujarnya.
Sementara, Ketua KUPS Maju Bersama, Sunding menuturkan, semoga adanya bantuan ini, indukan kambing dapat semakin berkembang pesat, dan untuk anggota lainnya juga dapat merasakan manfaatnya langsung.
“Memastikan bahwa setiap anggota yang terlibat dalam budidaya ternak kambing, merasakan dampak positifnya, indukan kambing yang disalurkan dapat dikelola dengan optimal dan memberikan hasil yang maksimal bagi para penerima,” tuturnya.
Beternak kambing dipilih sebagai aset utama dalam usaha mereka. Dengan bibit yang berkualitas, diharapkan kelompok ini dapat mengembangkan usaha ternak kambing dalam jangka panjang dan berkelanjutan.

Editor: Evi

Penyerahan Indukan Kambing Kepada KUPS Nibung Mandiri 1 di Desa Teluk Nibung Read More »

Pemberian Indukan Kambing Kepada KUPS Maju Bersama di Desa Nipah Panjang

KUBU RAYA, sampankalimantan.id- PT. Belantara Sejahtera Mandiri (BSM) melalui SAMPAN Kalimantan, memberikan indukan kambing kepada KUPS Maju Bersama, sebanyak lima belas ekor kambing betina disalurkan pada masing-masing anggota. Penyerahan ini dilaksanakan di Desa Nipah Panjang, pada Rabu (22/5/2024).
“Bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan potensi ekonomi lokal dengan cara mendorong para anggota kelompok untuk memanfaatkan indukan kambing tersebut guna meningkatkan produksi dan pendapatan mereka,” ujar Dohardo, selaku Assistant Community Development PT. BSM.
Dengan demikian kata dia, pemberian indukan kambing ini merupakan bagian dari upaya dalam mendukung pengelolaan usaha perhutanan sosial oleh kelompok masyarakat. Hal ini diharapkan dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Desa Nipah Panjang.
Ketua LPHD Nipah Panjang, Toni menyampaikan, adanya pemberian indukan kambing ini, diharapkan dapat membantu perekonomian masyarakat setempat, agar dapat semakin maju, melalui budidaya ternak kambing, sehingga kegiatan di hutan dapat teralihkan, dan dapat meminimalisir aktivitas kerusakan hutan.
“Kami sangat bersyukur atas dukungan dari PT. BSM dan SAMPAN Kalimantan, bantuan ini tidak hanya memberikan kami peluang untuk meningkatkan pendapatan, tetapi juga menjadi motivasi bagi kami untuk terus bekerja keras dan mandiri,” ujarnya.
Sementara, Ketua KUPS Maju Bersama, Sunding menuturkan, semoga adanya bantuan ini, indukan kambing dapat semakin berkembang pesat, dan untuk anggota lainnya juga dapat merasakan manfaatnya langsung.
“Memastikan bahwa setiap anggota yang terlibat dalam budidaya ternak kambing, merasakan dampak positifnya, indukan kambing yang disalurkan dapat dikelola dengan optimal dan memberikan hasil yang maksimal bagi para penerima,” tuturnya.
Beternak kambing dipilih sebagai aset utama dalam usaha mereka. Dengan bibit yang berkualitas, diharapkan kelompok ini dapat mengembangkan usaha ternak kambing dalam jangka panjang dan berkelanjutan.

Editor: Evi

Pemberian Indukan Kambing Kepada KUPS Maju Bersama di Desa Nipah Panjang Read More »

Molting  Pada Kepiting Menjadi Momen Penting Selama Siklus Pembesaran

KUBU RAYA, sampankalimantan.id- Proses molting atau pergantian kulit pada kepiting menjadi momen penting selama siklus pembesaran kepiting berlangsung. Selain itu, untuk molting kepiting juga memerlukan kondisi lingkungan yang mendukung.

Sebagaimana diketahui, ketersediaan kepiting bakau masih tergantung dari hasil tangkapan nelayan. Untuk memenuhi akan permintaan pasar baik lokal maupun nasional, para petani kepiting  telah menerapkan sistem pembesaran kepiting melalui tambak, salah satunya yang berada di Desa Dabong, Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya.

Ketua KUPS Silvofisheri Dabong Berkah, Mulyadi mengemukakan, pertumbuhan kepiting bakau sangat dipengaruhi oleh molting, karena pertambahan bobot panjang dan lebar akan tejadi setelah periode molting.

“Penambahan ukuran yang meliputi berat badan, lebar dan panjang cangkang kepiting, juga terjadi setelah proses molting,” ujarnya, Sabtu (7/5/2024).

Bagi petani tambak, selama proses ini berlangsung, beberapa kepiting dapat menjadi cukup agresif, sehingga kepiting betina menjadi yang paling aman, karena dilindungi oleh kepiting jantan selama molting. Berbeda dengan kepiting betina, proses molting pada kepiting jantan tidak dilindungi.

“Proses molting biasanya berlangsung selama satu bulan setelah tahap pembesaran, namun  ada kasus di mana proses molting hanya memakan waktu dua puluh hari saja,” jelas Mulyadi.

Dijelaskannya, proses molting pada kepiting betina biasanya dilakukan bersamaan dengan proses perkawinan. Kepiting betina hanya dapat dikawinkan saat cangkangnya lunak, sehingga saat proses molting, mereka dilindungi oleh kepiting jantan.

“Kepiting molting dengan cangkang yang lembut dan dilindungi oleh jantan, merupakan saat yang tepat untuk melakukan proses perkawinan, sehingga dapat memproduksi bibit untuk pertumbuhan populasi di tambak,” paparnya.

Oleh karena itu, petani tambak terus berupaya untuk menjaga tambak kepiting milik mereka dengan rutin memberikan pakan dan menjaga kebersihan air tambak. Menurut Mulyadi, penting memahami mengenai siklus hidup kepiting, sehingga saat musim panen tiba dapat memberikan hasil yang memuaskan.

Editor: Evi

Molting  Pada Kepiting Menjadi Momen Penting Selama Siklus Pembesaran Read More »

Pembesaran Kepiting Upaya Dalam Pelestarian Hutan Mangrove Desa Dabong

KUBU RAYA, sampankalimantan.id- Dalam menjaga kelestarian hutan mangrove, masyarakat Desa Dabong mengupayakan adanya pembesaran bibit kepiting di tambak. Sebab kepiting yang baik dan berkualitas diperoleh dari habitat asli yakni hutan mangrove.

Ketua KUPS Silvofisheri Dabong Berkah, Mulyadi menyampaikan, selama proses pembesaran kepiting yang memakan waktu tiga bulan lamanya, kepiting betina telah memasuki periode  menghasilkan telur.

Banyaknya jumlah telur kepiting yang dihasilkan, membuat Mulyadi memutuskan untuk membeli kepiting tersebut dengan tujuan melepaskan kembali kepiting ke habitat aslinya, yang diperoleh dari hasil tangkapan nelayan maupun  hasil tambak milik warga sekitar yang hendak ingin menjualnya.

“Kepiting yang dilepaskan kadang-kadang ditangkap kembali oleh para nelayan, sehingga siklus pelepasan dan penangkapan dapat terjadi secara berulang,” ungkapnya

Namun, hal ini tidak mengurangi tekad Mulyad selaku para petani tambak dalam menjaga keberlanjutan populasi kepiting yang ada di desanya, mengigat kebutuhan kepiting juga didukung oleh banyaknya hutan mangrove disekitar.

“Yang terpenting bagi saya adalah untuk memastikan kepiting yang betelur harus dibiarkan berkembangbiak lagi, sehingga kita dapat mendapatkan bibit yang lebih banyak,” tuturnya.

Ia menuturkan, proses pembesaran kepiting di tambak, sejauh ini dirasakanya sangat membantu perekonomian masyarakat setempat, yang diharapkan agar populasi kepiting di Desa Dabong tak menghadapi kendala apapun.

“Dengan menjaga ekosistem mangrove, para petani tambak juga berkontribusi memberikan manfaat besar, baik untuk kelompok KUPS maupuan lingkungan sekitar,” pungkasnya.

Editor: Evi

Pembesaran Kepiting Upaya Dalam Pelestarian Hutan Mangrove Desa Dabong Read More »

Mengoptimalkan Pengelolaan Hutan Lestari Untuk Mencapai Target Penambahan Luas Lahan

KUBU RAYA, sampankalimantan.id- Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Ir. Maman Surachman, MM mengatakan, dalam mengoptimalkan pengelolaan hutan lestari maka penambahan luasan lahan menjadi bagian penting dalam mencapai target tutupan lahan.

“Fokus kini tertuju pada dorongan untuk meningkatkan luas hutan 6,1 juta dan itu belum termasuk target pembangunan reabilitasi yang berada di areal dengan lima skema dengan tambahan hutan 1 juta hektare sehingga  menjadi 7,1 juta hektar lahan yang akan dicapai,” jelasnya.

Disamping itu, hal ini juga membuka peluang bagi pemegang izin untuk berinventasi dalam memulihkan areal, tidak hanya pada kondisi sosial tetapi juga ekonomi, dan lingkungan yang terpengaruh oleh konversi lahan.

Ia menjelaskan, dalam mendukung upaya tersebut, tiga kebijakan telah disusun dan diimplementasikan, meskipun langkah ini merupakan pengalaman baru bagi Indonesia.

Oleh karena itu, partisipasi aktif dari semua stakeholder terkait di setiap wilayah menjadi sangat penting dalam mengawal implementasi kebijakan tersebut.

Di Kalimantan Barat, upaya pemulihan lahan terdegradasi dan investasi yang diterapkan perlu mendapat dukungan yang kuat. Perhutanan sosial memiliki peran yang krusial dalam menyokong upaya pemulihan hutan dan lahan.

“Mereka diharapkan mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam merespons tantangan lingkungan dan sosial yang dihadapi,” imbuhnya.

Sejalan dengan itu, kegiatan asosiasi serupa telah dilakukan di beberapa daerah, dengan Kalimantan Barat menjadi yang kelima setelah Sumatera Selatan, Jambi, dan wilayah lainnya.

Menurut Maman, adanya implementasi rencana Forest Stewardship Council (FSC) ke depannya, dapat memberikan dukungan yang lebih besar terhadap pengelolaan hutan lestari dan pencapaian target FOLU Net Sink 2030.

“Dengan menghadapi tantangan konversi lahan dan memperkuat tanggung jawab moral, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi hutan dan ekosistemnya,” paparnya.

Ia pun berharap, sinergi antara berbagai pihak terkait akan menjadi kunci dalam mencapai tujuan bersama untuk pengelolaan hutan lestari.

Editor: Evi

Mengoptimalkan Pengelolaan Hutan Lestari Untuk Mencapai Target Penambahan Luas Lahan Read More »

Gula Semut Olahan Tradisional Dengan Kenikmatan Rasa dan Kualitas

KUBU RAYA, sampankalimantan.id- Gula semut merupakan salah satu produk olahan nira dari pohon kelapa, yang mana proses pembuatan gula semut masih dilakukan secara  tradisional.

Tak jauh berbeda dengan pembuatan gula merah, gula semut menawarkan keunggulan yang menarik bagi berbagai kalangan, oleh karena itu gula semut banyak diminati oleh pecinta makanan manis.

Keunikan gula semut terletak pada teksturnya yang lebih halus, hampir mirip dengan gula pasir karena melalui proses sangrai dan penghalusan.  Ini membuatnya lebih mudah untuk digunakan dalam berbagai jenis masakan dan minuman. Ini membuatnya lebih mudah untuk digunakan dalam berbagai jenis makanan maupun minuman.

Salah satu aspek yang membedakan gula semut adalah penggunaan bahan-bahan alami tanpa tambahan bahan kimia. Berbeda dengan pembuatan gula merah yang sering melibatkan pemberian sodium dan kapur untuk pengawetan, gula semut tidak memerlukan tambahan tersebut. Hal ini membuatnya menjadi pilihan yang lebih aman dan sehat.

Selain itu, gula semut dapat dikonsumsi langsung tanpa perlu khawatir akan efek samping dari bahan pengawetan. Sebaliknya, proses pembuatan gula merah sering melibatkan pemberian sodium dan kapur untuk pengawetan pada nira kelapa.

Meskipun harganya lebih tinggi daripada gula merah, gula semut memiliki nilai jual yang lebih tinggi karena kualitasnya yang baik dan tidak menggunakan bahan pengawet selama proses pembuatan sehingga gula semut tetap menjadi favorit di pasar makanan lokal.

Gula Semut Olahan Tradisional Dengan Kenikmatan Rasa dan Kualitas Read More »

Pemanfaatan Nira Kelapa Menjadi Produk Olahan Gula Semut di Desa Kubu

KUBU RAYA, sampankalimantan.id- Pemanfaatan nira kelapa sebagai bahan baku untuk produk olahan gula semut semakin digemari ditengah masyarakat. Salah satunya Desa Kubu, yang berada di Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya ini, telah berhasil memanfaatkan potensi nira kelapa menjadi gula semut yang berkualitas.

Pemanfaatan nira kelapa sebagai bahan baku gula semut telah memberikan manfaat dalam membantu perekonomian masyarakat desa disana. Proses produksi gula semut dari nira kelapa ini tidak hanya memberikan nilai tambah bagi petani kelapa di desa ini, tetapi juga memberikan peluang kerja baru bagi masyarakat setempat.

Salah satu keunggulan utama dari gula semut yang dihasilkan dari nira kelapa ini dibuat tanpa menggunakan bahan pengawet. Selain memiliki tekstur halus, gula semut ini cocok untuk dijadikan berbagai olahan makanan maupun minuman. Hal ini menjadikan produk olahan gula semut diminati di pasar-pasar lokal hingga nasional.

Namun demikian, pemanfaatan nira kelapa di Desa Kubu untuk produksi gula semut juga dihadapkan pada beberapa tantangan, salah satunya dalam hal pemasaran.

Selain itu, pemasaran juga menjadi faktor penting dalam mempromosikan produk olahan ini ke pasar yang lebih luas. Meskipun memiliki potensi yang besar, namun minimnya promosi dan distribusi dapat menghambat penetrasi pasar yang lebih luas.

Oleh karena itu, diperlukan strategi pemasaran yang tepat dan efektif untuk meningkatkan daya saing produk ini, agar dikenal luas di pasar-pasar lokal hingga nasional.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, pemanfaatan nira kelapa menjadi produk olahan gula semut di Desa Kubu diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.

Editor: Evi

Pemanfaatan Nira Kelapa Menjadi Produk Olahan Gula Semut di Desa Kubu Read More »

Peran Usaha Kelapa dalam Menciptakan Lapangan Kerja Lokal

KUBU RAYA, sampankalimantan.id-Bukan hanya sebagai tempat penampungan kelapa saja, tetapi juga menjadi ladang peluang kerja bagi masyarakat yang tinggal di Desa Ambarawa.

Dari memanjat kelapa hingga mengolah buah kelapa untuk dijadikan produk olahan bernilai ekonomi. Setiap tahap produksi memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkontribusi.

Pada musim panen, ramai masyarakat berbondong-bondong untuk mengolah hasil kelapa. Dengan berbekalan alat seadanya, telihat mereka sangat mahir serat terampil dalam menggunakan alat tersebut.

Selain menjadi tempat penampungan hasil kelapa, usaha Intan (30) di Desa Ambarawa memberikan peluang kerja bagi masyarakat disana.

Pembuatan kopra menjadi salah satu fokus utama dalam usaha ini, dan banyak ibu rumah tangga yang terlibat guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Proses ini membutuhkan waktu yang cukup panjang, dimulai dari pengupasan hingga proses pengeringan atau penyalaian kelapa.

Baik laki-laki maupun perempuan, keduanya turut serta dalam mengolah hasil kelapa. Waktu yang diperlukan biasanya sekitar empat hingga delapan jam sehari, tergantung pada jumlah kelapa yang harus diolah.

“Kelapa telah melekat pada kehidupan masyarakat di Desa Ambarawa. Bahkan, kegiatan rutin kelapa tidak terikat pada waktu ada yang bahkan bekerja di malam hari,” ujarnya.

Aroma asap dari pembakaran sabut kelapa menjadi pemandangan khas, yang menunjukkan betapa pentingnya kelapa sebagai mata pencaharian utama bagi disana.

Mereka tidak hanya menghasilkan produk, tetapi juga menjaga tradisi dan menciptakan suasana kampung halaman yang kental dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Desa Ambarawa.

Editor: Evi

Peran Usaha Kelapa dalam Menciptakan Lapangan Kerja Lokal Read More »

Potensi Kelapa Lokal Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa Ambarawa

KUBU RAYA, sampankalimantan.id- Keberadaan tanaman kelapa lokal masih tetap memancarkan sinarnya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperluas peluang ekonomi di desa-desa terpencil, salah satunya yang berada di Desa Ambarawa, Kabupaten Kubu Raya.

Desa Ambarawa terkenal dengan lanskapnya yang hijau subur dan keramahan penduduknya. Namun, di balik keindahan alamnya, terdapat upaya sungguh-sungguh dari para petani lokal dalam mengembangkan potensi kelapa lokal sebagai sumber penghidupan utama mereka.

Tanaman kelapa, yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, kini menjadi aset ekonomi yang penting bagi desa ini. Pemanfaatan kelapa lokal tidak hanya memperkaya tanah, tetapi juga membangun kesejahteraan bagi masyarakatnya.

Para petani di Desa Ambarawa, mereka mengolah hasil panen menjadi produk-produk bernilai tambah seperti santan, minyak kelapa, arang dari tempurung kelapa, tetapi juga mengoptimalkan pemanfaatan setiap bagian kelapa, hingga sabut kelapa dijadikan bahan pembakaran.

Pengembangan potensi kelapa lokal di Desa Ambarawa menciptakan lapangan kerja bagi penduduk lokal, hal ini menjadikan pendapatan tambahan.

Pendapatan dari penjualan produk-produk berbahan dasar kelapa telah memberikan dampak terhadap kesejahteraan masyarakat desa.

Kembali menjadi sorotan, kali ini perbincangan berkisar pada dominasi kelapa lokal dan minimnya minat terhadap hibrida di wilayah tersebut.

Menurut para petani setempat, kelapa lokal di Desa Ambarawa tidak hanya lebih melimpah, tetapi juga lebih tinggi, dan jarang dimanfaatkan hasil sadapan atau pemanfaatan niranya saja.

“Hibrida kurang diminati di sini karena kelapa lokal memang lebih banyak dan memiliki kualitas yang memadai, dan juga karena lebih mudah dalam pengelolaan dan hasilnya pun memuaskan,” ujar Bakri Selaku Kepala Desa Ambarawa.

Tak hanya itu, diakui Bakri kondisi tanah yang subur di Desa Ambarawa  juga menjadi faktor penting dalam pemeliharaan kebun kelapa.

Parit-parit kecil telah dibuat di sekitar kebun kelapa untuk menjaga kelembaban tanah, sementara semak-semak di sekitarnya dijaga agar tidak tumbuh berlebihan. Hal ini memastikan bahwa pohon kelapa mendapatkan nutrisi yang cukup tanpa perlu menggunakan pupuk tambahan.

Menurut Kepala Desa Ambarawa, keberhasilan dalam pemeliharaan kebun kelapa telah memberikan dampak terhadap kesejahteraan masyarakat setempat.

Dengan demikian, kelapa lokal tetap menjadi primadona di Desa Ambarawa, sementara pemeliharaan terus diupayakan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan produksi kelapa.

Editor: Evi

Potensi Kelapa Lokal Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa Ambarawa Read More »

Scroll to Top