Penyerahan Kambing Kepada KUPS Silvopastura Mandiri Makmur di Desa Ambarawa

KUBU RAYA, sampankalimantan.id- PT. Belantara Sejahtera Mandiri (BSM) melalui SAMPAN Kalimantan melakukan penyerahan kambing kepada Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Silvopastura Mandiri Makmur, kegiatan ini berlangsung di Desa Ambarawa, pada Sabtu (22/6/2024).

Sebanyak empat ekor kambing disalurkan kepada masing-masing anggota KUPS pada tahap pertama ini. Bantuan tersebut diserahkan diserahkan sebagai bentuk dukungan kepada anggota KUPS dalam mengembangkan usaha peternakan kambing.

Ketua KUPS Silvpoastura Mandiri Makmur, Syukur menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan yang diberikan. Ia menjelaskan bahwa bantuan ini akan sangat bermanfaat bagi para anggota KUPS dalam meningkatkan kesejahteraan mereka.

“Kambing yang dipelihara ini, nantinya diharapkan dapat dikembangbiakan, sehingga menghasilkan bibit –bibit ungggul yang baik dan berkualitas, dan ini tentunya juga memberikan dampak tehadap nilai jual kambing,” ujarnya.

Syukur menambahkan bahwa KUPS Silvpoastura Mandiri Makmur, berencana untuk membeli kambing di tahap selanjutnya. Ia mengatakan bahwa saat ini kambing cukup langka pasca Idul Adha, sehingga KUPS masih menunggu informasi dari penjual kambing.

Bantuan kambing ini juga diharapkan dapat membantu KUPS Silvpoastura Mandiri Makmur dalam meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya yang ada di Desa Ambarawa.  Sehingga terwujudnya masyarakat yang mandiri dan sejahtera.

“Kami sangat berterima kasih kepada PT. BSM dan juga SAMPAN Kalimantan atas dukungan dan kepercayaannya. Kami berkomitmen untuk mengembangkan usaha ternak kambing ini dengan sebaik-baiknya demi kemajuan dan kesejahteraan bersama,” ujar Syukur penuh harap.

Editor: Evi

Penyerahan Kambing Kepada KUPS Silvopastura Mandiri Makmur di Desa Ambarawa Read More »

Panen Cabe KUPS Sri Berdiri Baru Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat

KUBU RAYA, sampankalimantan.id- Di tengah harga komoditas cabai yang kian merangkak naik dan kebutuhan masyarakat yang terus meningkat, gerakan menanam cabe dengan memanfaatkan lahan atau area sekitar diharapkan dapat membantu perekonomian masyarakat lokal.

Selain itu, pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Barat, dilansir dari PPID Kalbar pada tahun 2024 mengalokasikan 254.696 cabai rawit polybag untuk dibagikan kepada masyarakat di Kabupaten Mempawah, Kubu Raya, Singkawang, Pontianak, dan Kayong Utara. Gerakan tanam cabai ini dilakukan untuk membantu mengendalikan harga komoditas, terutama cabai yang ada di Kalimantan Barat.

Melalui Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Sri Berdiri Baru, SAMPAN Kalimantan bersama PT. BSM dalam mendukung perhutanan sosial, memberikan bantuan budidaya cabai kepada para petani di Desa Kampung Baru. Masyarakat yang terlibat diharapkan mampu meningkatkan hasil panen cabai, sehingga mampu mengoptimalkan potensi yang ada di desa mereka.

Rasa syukur dan optimisme menyelimuti Desa Kampung Baru seiring dengan panen cabe keempat yang dilakukan oleh LPHD Desa Kampung Baru bersama KUPS Sri Berdiri Baru. Selasa (11/6/2024).

Ketua LPHD Desa Kampung Baru, Atin mengungkapkan harapannya agar kegiatan ini dapat memberikan dampak positif dan meningkatkan perekonomian masyarakat desa, terutama para perempuan.

“Sebelumnya, para ibu-ibu ini belum pernah melakukan aktivitas seperti ini. Semoga dengan adanya budidaya cabe ini, mereka dapat menjadi lebih mandiri secara ekonomi,” jelas Atin.

Dia menambahkan bahwa KUPS Sri Berdiri Baru, diharapkan dapat terus berkembang dalam meningkatkan perekonomian desa. Mengingat harga cabai yang tinggi di pasaran, panen ini diharapkan tidak hanya memasok wilayah sekitar, tetapi juga dapat dipasarkan ke luar daerah.

“Terima kasih kepada SAMPAN Kalimantan yang telah mendampingi selama ini, dan juga kepada PT. BSM yang telah mendukung kegiatan ini sejak awal,” ucapnya.

Kebahagiaan terpancar di wajah para anggota KUPS Sri Berdiri Baru di Desa Kampung Baru, Selamat Untung selaku Ketua KUPS mengungkapkan, bahwa budidaya cabe dipilih karena tingginya permintaan pasar dan ketersediaan lahan yang luas di Desa Kampung Baru.

“Para petani di sini masih kurang, sedangkan peminat cabai meningkat, serta ketersediaan lahan yang banyak menjadi salah satu pendukung untuk bertanam cabe, sehingga dapat menjangkau pasar yang lebih  luas,” ungkapnya.

Hasil panen ini juga diharapkannya,  dapat meningkatkan pendapatan khususnya para ibu rumah tangga yang tergabung dalam KUPS Sri Berdiri Baru, dalam mencari income tambahan untuk membantu memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.

Editor: Evi

Panen Cabe KUPS Sri Berdiri Baru Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Read More »

Pelatihan Tata Kelola Peternakan Babi KUPS Mandiri Jaya Dalam Meningkatkan Hasil Produksi

KUBU RAYA, sampankalimantan.id- Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kabupaten Kubu Raya melalui SAMPAN Kalimantan, mengadakan pelatihan tata kelola peternakan babi KUPS Mandiri Jaya Desa Teluk Bakung sebagai upaya peningkatan produksi, Selasa (28/5/2024).

Dalam pelatihan ini, mereka diberikan sosialisasi terkait kebersihan kandang, manajemen pakan, serta kesehatan babi, yang semuanya sangat penting untuk meningkatkan produktivitas ternak.  Para peternak diajari tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan kandang untuk mencegah penyebaran penyakit dan memastikan pertumbuhan babi yang sehat.

Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kabupaten Kubu Raya, memberikan penjelasan mengenai berbagai penyakit yang dapat menyerang ternak, termasuk yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau parasit, serta penyakit non-infeksi. Salah satu penyakit yang menjadi perhatian utama adalah African Swine Fever (ASF).

Dibeberapa tahun terakhir, khususnya di provinsi Kalimantan Barat sendiri, peternak babi mengalami keterpurukan akibat salah satu penyakit yang disebabkan oleh  wabah African Swine Fever (ASF), yang disebabkan oleh virus yang menyebabkan tingkat kematian mencapai seratus persen.

“Kejadian ini menyebabkan peternak mengalami kerugian yang cukup besar dan memperhatinkan, dan juga para peternak kini mencoba bangkit kembali dari keterpurukan dan mulai membangun kembali usaha terutama dibidang ternak babi,” ujar ujar drh. Juli Yanti, S.KH selaku Medik Veteriner Ahli Pertama Dinas Perkebunan dan Peternakan, Kabupaten Kubu Raya.

Di luar dari adanya penyakit ASF yang sudah dipaparkan ada juga, beberapa jenis penyakit lainnya yang di harapkan tidak terjadi di peternak, agar mereka dapat mengembangkan kembali usaha ternak  milik mereka.

“Kami melakukan pengecekan ternak, terkait tata cara manajeman kandang, baik itu dari teknis kesehatan, atau dari pemeliharaan hingga siklus produksi yang akan menjadi saran yang membangun untuk peternak yang ada di Desa Teluk Bakung,” jelasnya.

Sebagai bagian dari sosialisasi, Disbunak memberikan pengobatan berupa vitamin, obat cacing, dan disinfektan kepada ternak, sebagai bentuk kepedulian dan dukungan terhadap para peternak dengan harapan dapat membantu mengurangi risiko penyakit dan meningkatkan kesehatan ternak.

Selain itu, praktik SOP Biosecurity juga sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit di antara ternak. Biosecurity mencakup langkah seperti pengontrolan akses ke peternakan, sanitasi kandang, dan pengelolaan limbah, yang semuanya bertujuan untuk meminimalkan risiko penyakit pada babi.

Sementara itu, Manager Deveploment Busnies SAMPAN Kalimantan, Nuryani mengatakan, kegiatan pelatihan dalam upaya mendukung kualitas produk dari KUPS Silvopastura Mandiri Makmur dalam beternak babi. Fokus utama melakukan perubahan dari metode pengelolaan peternakan yang sebelumnya masih bersifat tradisional menjadi lebih profesional dan modern.

“Kegiatan pelatihan tata kelola ternak ini, sekaligus sosialisasi kepada para peternak babi terkait tantangan yang dihdapai  mereka selama ini, dapat disampaikan melalui adanya diskusi bersama Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kabupaten Kubu Raya,” ujar Nuryani.

Dengan manajemen yang baik, pemberian vitamin dan obat cacing yang tepat, serta penggunaan disinfektan yang teratur, kesehatan dan produktivitas ternak babi KUPS Mandiri Jaya di Desa Teluk Bakung diharapkan dapat berkembang dengan baik, dan berkontribusi pada peningkatan taraf ekonomi bagi masyarakat setempat.

Editor: Evi

Pelatihan Tata Kelola Peternakan Babi KUPS Mandiri Jaya Dalam Meningkatkan Hasil Produksi Read More »

Pengembangan Usaha Pembesaran Bibit Kepiting Dengan Tambak di Desa Dabong

KUBU RAYA, sampankalimantan.id- Tingginya permintaa pasar akan kepiting telah mendorong para petani tambak di Desa Dabong, memilih untuk melakukan proses pembesaran bibit kepiting dalam upaya memanfaatkan potensi lokal desa mereka.

Menurut Ketua KUPS Silvofisheri Dabong Berkah, Mulyadi menuturkan, dalam menghasilkan bibit unggul dan bekualitas, pastinya dibutuhkan komitmen bagaimana mengadopsi sistem pembesaran yang efektif dan mudah diterapkan.

Dalam hal pemberian pakan, Mulyadi menyatakan bahwa dilakukan tiga hari sekali dengan jumlah lima hingga enam kilogram. Pakan tersebut, berupa ikan kecil dan udang halus yang didapatkan dari nelayan lokal.

“Proses ini hanya memerlukan waktu tiga bulan sebelum kepiting siap dipanen. Kami juga menggunakan dua metode utama untuk memanen kepiting yang dibesarkan di tambak, yaitu dengan puruk atau jaring, dan alat tangkap bubu,” ungkap Mulyadi.

Pemanenan menggunakan puruk atau jaring menjadi pilihan umum karena tambak di sana tidak hanya digunakan untuk pembesaran kepitin saja, akan tetapi terdapat udang dan ikan juga dibesarkan, sehingga dipercaya mampu menjaga keaslian habitat bagi kepiting.

Penggunaan bubu yang masih tergolong tradisional juga menjadi faktor pembatas, sehingga jumlah kepiting yang diperoleh berkisar antara tiga hingga empat ekor.

“Dengan luas lahan tambak yang mencapai dua hingga empat hektare, proses pemanenan memakan waktu panjang hampir satu minggu,” ungkap Mulyadi.

Mulyadi juga menjelaskan, bahwa beberapa anggota KUPS melakukan pembesaran ikan dan udang di tambak yang sama dengan kepiting. Jadi saat panen tiba, mereka juga mendapatkan hasil selain kepiting tersebut.

Proses pemanenan pertama terlebih dahulu dilakukan dengan penyurutan air tambak,  untuk memastikan panen kepiting dapat dilakukan secara merata. Namun cara ini dianggap kurang efisien karena banyaknya biota kecil yang ikut terperangkap di jaring.

Meski demikian, petani tambak di Desa Dabong terus berupaya meningkatkan proses pembesaran dan pemanenan kepiting. Diharapkan, upaya ini dapat meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan petani tambak di wilayah tersebut.

Mulyadi menambahkan, terkait dengan keamanan tambak, ia juga menekankan pentingnya penjagaan dan patroli rutin disekitar area tambak, untuk memastikan kepiting tetap aman.

Editor: Evi

Pengembangan Usaha Pembesaran Bibit Kepiting Dengan Tambak di Desa Dabong Read More »

Pemberian Pakan Upaya Menjaga Kesehatan Dan Produktivitas Ternak Babi KUPS Mandiri Jaya

KUBU RAYA, sampankalimantan.id- Dalam upaya meningkatkan kesehatan dan produktivitas ternak babi, Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kabupaten Kubu Raya bersama SAMPAN Kalimantan melakukan kegiatan sosialisasi pemberian pakan bernutrisi bagi para peternak babi di Desa Teluk Bakung, Selasa (28/52024).

Pemberian pakan yang tepat, mendukung pertumbuhan babi dapat berkembang dengan baik. Oleh karena itu, pemahaman dan pengetahuan kepada para peternak terkait pakan menjadi perhatian bersama. Pakan yang berkualitas untuk mendukung pertumbuhan dan kesehatan ternak babi mereka.

Selama ini, sebagian besar peternak babi di Desa Teluk Bakung mengandalkan ubi kayu dan sagu sebagai pakan utama. Namun, kedua bahan ini diketahui memiliki kandungan protein yang rendah, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan optimal ternak.

Pengawas Penyakit dan Pengendali Penyakit Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kabupaten Kubu Raya, Setiawan S.Pt pada kesempatan tersebut menyampaikan, penggunaan dedak sebagai bahan tambahan dianjurkan, dedak memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dan dapat membantu meningkatkan nilai gizi pakan.

“Pemanfaatan daun singkong sebagai pakan, penting untuk diingat bahwa daun ubi harus melalui proses pematangan dengan cara direbus terlebih dahulu. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan kandungan racun yang terdapat dalam daun ubi segar, yang dapat menyebabkan keracunan dan kematian pada babi jika dikonsumsi dalam jumlah banyak,” jelasnya.

Selain itu, alternatif pakan lain yang dapat digunakan yakni batang pisang yang diris halus untuk diolah sebagai pakan babi. Dari sumber protein tersebut, maka diperlukan sebagai sumber kalsium untuk ternak babi.

“Batang pisang bermanfaat untuk penguatan tulang-tulang dan juga daun pisang dapat diberikan untuk pakan babi, dan pemberian untuk sisa- sisa makanan agar dapat tetap diperhatikan kebersihannya, untuk memastikan penularan penyakit terjadi,” terangnya.

Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan para peternak di Desa Teluk Bakung dapat mengadopsi praktek pemberian pakan yang lebih baik dan lebih bernutrisi, guna mendukung peternakan babi dalam meningkatkan taraf ekonomi masyarakat daerah.

Sementara itu, Ketua KUPS Silvopastura Mandiri Jaya, menyambut baik adanya kegiatan edukasi terkait manajemen pemberian pakan kepada para peternak, yang diharapkan kegiatan ini dapat mendukung usaha mereka.

“Kami merasa senang adanya sosialisasi yang dilakukan terima kasih kepada Disbunak Kubu Raya,  serta dukungan  PT. BSM dan juga SAMPAN Kalimantan,” pungkasnya.

Editor: Evi

Pemberian Pakan Upaya Menjaga Kesehatan Dan Produktivitas Ternak Babi KUPS Mandiri Jaya Read More »

Upaya Pelestarian Hutan Mangrove dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam di Desa Kubu

KUBU RAYA, sampankalimantan.id- Hutan mangrove memiliki peran penting dalam menjaga ekosistem pesisir yang ada di Desa Kubu, tak hanya sebagai benteng alami yang melindungi dari abrasi akan tetapi hutan mangrove juga menjadi habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna yang hidup disekitar.

Upaya pelestarian hutan mangrove dapat semakin ditingkatkan dengan merangkul masyarakat sekitar, untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi melalui pemanfataan sumber daya alam, khususnya hutan mangrove yang ada di Desa Kubu.

Kesadaran akan pentingnya menjaga keutuhan hutan mangrove terus mendorong masyarakat Desa Kubu untuk turut serta dalam upaya pelestarian. Melalui kolaborasi antara LPHD, masyarakat, dan pemerintah daerah penting untuk memastikan keberhasilan kegiatan konservasi dan pemanfaatan hutan dapat berjalan dengan baik.

Kepala Desa Kubu, Hermawansyah menyampaikan, salah satu upaya yang dilakukan masyarakat sekitar melalui adanya budidaya ikan tirus di sekitar tepian sungai yang dikelilingi hutan mangrove. Aktivitas ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi tetapi juga membantu menjaga dan mengawasi hutan mangrove.

Dengan bekerja di sekitar hutan mangrove, masyarakat secara alami ikut menjaga kelestarian ekosistem ini. Keterlibatan mereka dalam budidaya ikan tirus membantu menciptakan kesadaran tentang pentingnya menjaga hutan mangrove,” jelasnya.

Hermawansyah mengatakan, hutan mangrove di desa Kubu masih terjaga dengan baik berkat adanya Lembaga Pengelola Hutan  Desa (LPHD) yang berperan aktif dalam menjaga ekosistem pesisir.

Dengan terus melibatkan masyarakat dan menjaga kerjasama yang baik antara berbagai pihak, Desa Kubu diharapkan dapat terus menjaga keutuhan hutan mangrove. Hal ini menjadi penting bagi ekosistem lokal, tetapi juga bagi masyarakat luas.

Editor: Evi

Upaya Pelestarian Hutan Mangrove dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam di Desa Kubu Read More »

Giat Rutin Tim Patroli Desa Kubu Dalam Menjaga Hutan

KUBU RAYA, sampankalimantan.id- Menyadari pentinganya hutan untuk kelangsungan hidup,  pengamanan dan perlindungan hutan di Desa Kubu rutin dilakukan. Mengingat masih ditemukan berbagai satwa yang masih ada di wilayah mereka.

Wawan salah satu anggota tim patroli Desa Kubu, telah aktif melakukan kegiatan patroli bersama rekannya yang beranggotakan enam orang. Mereka telah rutin melakukan patroli sebanyak empat kali tiap bulannya.

Terkadang dalam setiap patroli yang dilakukan, tim patroli seringkali menemukan kegiatan penebangan pohon yang  di wilayah mereka. Selain itu, mereka juga masih menemukan beberapa satwa langka seperti pesut dan bekantan.

Meskipun demikian, masyarakat setempat hanya menggunakan kayu untuk kebutuhan mereka sehari-hari, mengambil dengan sistem tebang pilih dan hanya menggunakan seperlunya.

Hutan telah menjadi mata pencaharian utama bagi masyarakat Desa Kubu sejak lama, terutama hutan mangrove yang digunakan untuk pembuatan arang bakau. Aktivitas ini telah berlangsung selama puluhan tahun, akan tetapi menimbulkan persoalan dalam upaya mempertahankan kelestarian hutan seperti masa lalu.

Sampai saat ini, belum ditemukan solusi yang memadai untuk mengatasi masalah ini. Wawan, yang sebelumnya bekerja sebagai pengambil kayu, sangat menyadari dampak negatif yang ditimbulkan oleh pengambilan kayu secara berlebihan.

Sebagai mantan pengambil kayu, Wawan sangat menyadari dampak ke depan yang ditimbulkan. Karena itu, mereka menerapkan sistem penebangan yang selektif, dengan tidak membabat hutan secara habis. Misalnya, kayu di sekitar tepian sungai tidak diambil karena fungsinya yang penting dalam menjaga perairan.

Editor: Evi

Giat Rutin Tim Patroli Desa Kubu Dalam Menjaga Hutan Read More »

Masyarakat Desa Ambarawa Berkomitmen Jaga Lingkungan Dengan Bercocok Tanam

KUBU RAYA, sampankalimantan.id- Pelestarian lingkungan semakin merebak di Desa Ambarawa dengan masyarakat yang terlibat aktif dalam menjaga hutan. Salah satunya, melalui kegiatan bercocok tanam.

“Masyarakat terlibat kegiatan seperti berladang menanam padi dan sayur-sayuran. Intinya mereka tidak merusak hutan seperti membakar lahan,” ungkap Bakri, selaku Kepala Desa Ambarawa.

Bakri menyampaikan, kebakaran hutan biasa terjadi terutama pada bulan Juni dan Agustus, kebakaran tersebut banyak terjadi di wilayah area semak belukar, dan lahan tidur yang menjadi sasaran empuk bagi api.

Kegiatan membakar disebabkan karena ketidak sengajaan, ada juga dari masyarakat yang tanpa sengaja membakar, terbawa angin itu yang beresiko memicu lahan mudah terbakar.

Menurut Bakri, peningkatan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan ini juga tercermin dari perubahan pola penggunaan lahan.

Pemerintah desa dalam hal ini, tentunya memberikan dukungan penuh dengan terus mengedukasi ke masyarakat dalam upaya menghindari kebakaran yang dapat mengancam kebelangsungan lingkungan dan kehidupan masyarakat setempat.

“Beralihnya dari pembakaran hutan menuju penanaman sayur-sayuran, menjadi pilihan yang lebih baik terutama dalam membantu perekonomian masyarakat,” jelasnya.

Editor: Evi

Masyarakat Desa Ambarawa Berkomitmen Jaga Lingkungan Dengan Bercocok Tanam Read More »

Pemanenan Kepiting Dilakukan Dengan Penyurutan Lahan Tambak

KUBU RAYA, sampankalimantan.id- Pemanenan dengan mengunakan puruk atau penyurutan tambak seringkali digunakan oleh para petani tambak di Desa Dabong, ini dilakukan tentu adanya alasan. Tambak yang ada tidak semata dilakukan hanya untuk proses pembesaran kepiting saja, namun beberapa jenis pembesaran seperti udang dan ikan juga dilakukan.

Menurut Mulyadi, Ketua KUPS Silvofisheri Dabong Berkah sekaligus petani tambak mengatakan, selain dilakukan dengan puruk pemanenan kepiting juga dilakukan dengan alat bantu bubu. Jadi saat panen tiba mereka juga mendapatkan hasil selain kepiting tersebut.

Oleh karena itu, saat panen tiba dilakukan penyurutan lahan tambak dengan mengeluarkan berbagai jenis bibit yang dibesarkan mulai udang hingga berbagai jenis ikan, ini dilakukan untuk memastikan bahwa panen kepiting dapat dilakukan secara merata.

Melimpahnya ketersedian bibit kepiting dari hasil tangkapan nelayan, membuat Mulyadi bersama rekan petani lainnya seringkali kewalahan mencari tempat pembesaran kepiting, sebab membutuhkan lahan tambak yang cukup luas untuk menampung bibit.

Bibit kepiting dalam satu kali penebaran mencapai seratus kilo bibit kepiting, dengan ukuran luas tambak 2 hektare, bibit-bibit tersebut diperoleh dari hasil tangkapan nelayan. Untuk banyaknya jumlah bibit yang akan ditebar, para petani tambak ini menyesuaiakan kembali dengan luasan tambak yang mereka miliki.

Menurutnya, semakin luas area tempat pembesaran kepiting tersebut, maka hasil panen kepiting yang didapatkan juga memberikan hasil yang optimal. Hal ini dapat dilihat dari ukuran kepiting yang dihasilkan  memiliki ukuran besar dan lebih berbobot.

Panen kepiting yang diperoleh pun, memiliki bobot dengan kualitas yang baik juga ditentukan oleh bibit kepiting yang ditebarkan, kepiting jantan memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan kepiting betina. Selain itu, pergantian air juga dilakukan di masing-masing tambak, untuk menghindari kekeruhan pada air, dapat menimbulkan aroma tambak berbau tak sedap.

Pemanenan Kepiting Dilakukan Dengan Penyurutan Lahan Tambak Read More »

Menggagas Koperasi sebagai Kelembagan bersama antar LPHD untuk Memperkuat Kewirausahaan Kelola Multiusaha

KUBU RAYA, sampankalimantan.id – SAMPAN Kalimantan sebagai pendamping perhutanan sosial salah satunya di Kabupaten Kubu Raya mengadakan “Workshop Kelembagaan untuk Imbal Jasa Lingkungan” di kantor SAMPAN Kalimantan pada Senin dan Selasa, 3-4 Juni 2024. Kegiatan yang didukung oleh PT. Belantara Sejahtera Mandiri ini bertujuan memperkuat kelembagaan perhutanan sosial di Kabupaten Kubu Raya guna mengoptimalkan imbal jasa lingkungan.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk 20 Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Lanskap Delta Kapuas Project, Kepala Desa dan BPD Masing-masing desa, Balai PSKL Wilayah Kalimantan, UPT KPH Unit XXXIII Wilayah Kubu Raya, serta Dinas Koperasi dan UMKM Kubu Raya.

Tujuan utama dari workshop ini adalah untuk memastikan bahwa LPHD sebagai penerima manfaat dan pelaku utama dalam kerjasama multiusaha dapat terintegrasi secara efektif dalam satu kelembagaan. Hal ini bertujuan untuk mengelola program-program imbal jasa lingkungan dengan lebih baik, mendapatkan perhatian dan dukungan lebih besar dari pemerintah, serta memberikan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat, khususnya kelompok perhutanan sosial.

Workshop dibuka oleh Ketua Badan Pengurus SAMPAN Kalimantan, Fajri Nailus Subchi menyatakan, sesuai dengan izin perhutanan sosial yang telah disepakati, fokus utama dari kerjasama ini adalah pengembangan wirausaha dan optimalisasi imbal jasa lingkungan. Para pihak sepakat bahwa kerjasama tersebut membutuhkan syarat-syarat yang panjang, termasuklah pembentukan badan hukum dan badan usaha yang tepat.

“Pentingnya memahami badan hukum dan badan usaha yang keduanya harus dilakukan, untuk memastikan kerjasama yang efektif antara LPHD, Pemerintahan desa, dan PT. BSM dalam mendukung kegiatan usaha tanpa mengganggu kegiatan perhutanan sosial yang sudah berjalan,” ungkapnya.

Dikatakan, kesepakatan ini dilakukan bertujuan untuk membentuk koperasi yang akan menjadi wadah bagi setiap desa untuk menjual jasa lingkungan, sementara kepemilikan tetap berada di tangan masing-masing desa.

Kepala UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Unit XXXIII Wilayah Kubu Raya, Ya’ Suharnoto, ST, MT. dalam sambutannya menyampaikan, adanya perhutanan sosial dalam rangka untuk mengentaskan kemiskinan dan peningkatan lapangan kerja, kebijakan dalam pemerataan ekonomi, perhutanan sosial juga sebagai salah satu metode, yang digunakan untuk menyelesaikan konflik yang tejadi dalam kawasan hutan.

“Perhutanan sosial memberi dampak terhadap status perkembangan Indeks Desa Membangun (IDM). Oleh karena, itu kami mendorong para pelaku usaha dapat meningkatkan pengelolaan kawasan hutan yang baik, sehingga penting dilakukan sosialisasi terkait kawasan hutan yang ada di Lanskap Delta Kapuas Project,” ujarnya.

Untuk itu lanjutnya, dalam upaya pencapaian target pengelolaan hutan lestari kolaborasi antar pihak sangat penting di lintas sektoral yang semuanya berkontribusi, tak hanya dari para pihak kehutanan saja dalam memberikan dukungan pengembangan wilayah terpadu berbasis Perhutanan Sosial atau Integrated Area Development (IAD) dalam meningkatkan skala ekonomi dan nilai tambah produk terutama dalam Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS).

Sementara itu, Kepala Bidang Koperasi, Dinas Koperasi dan UMKM Kubu Raya, Zulkarnain S.E., M.E. menyampaikan dalam mendukung pengembangan ekonomi lokal, penting bagi masyarakat untuk memahami konsep koperasi secara menyeluruh. Koperasi merupakan sebuah bentuk kerjasama yang melibatkan individu atau badan hukum dalam upaya memajukan ekonomi secara bersama-sama.

“Koperasi menjadi sarana bagi orang-orang dengan keterbatasan ekonomi untuk berkolaborasi dan meningkatkan daya saing dalam pasar. Dengan model usaha bersama ini, koperasi mengintegrasikan berbagai kegiatan ekonomi, mulai dari simpan pinjam hingga pemasaran, memastikan pemerataan manfaat ekonomi di tengah masyarakat,” jelasnya.

Ia mengatakan, sesuai dengan aturan yang berlaku, pengesahan badan hukum koperasi oleh Kementerian Hukum dan HAM juga menjadi langkah penting untuk memberikan legalitas dalam menjalankan kegiatan ekonomi mereka. Dengan demikian, koperasi dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal yang berkelanjutan dan inklusif bagi masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut, M. Irawan Kusuma perwakilan dari PT. BSM menyampaikan, kerjasama yang terjalin melalui pembentukan koperasi ini, agar memudahkan tujuan dan upaya mereka dalam pengelolaan jasa lingkungan.

“Kesepakatan ini, satu koperasi akan mewakili seluruh desa, menjembatani kerjasama antara PT. BSM, SAMPAN Kalimantan serta LPHD, yang akan dilakukan diskusi bersama dengan persetujuan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Kepala Desa setempat,” terangnya.

Ia menambahkan, target utama dari pembentukan koperasi ini adalah agar proses pengelolaan karbon dapat diakui secara legal sebagai badan usaha yang sah, memberikan dasar yang kokoh untuk upaya-upaya berkelanjutan di bidang jasa lingkungan.

Editor: Evi

Menggagas Koperasi sebagai Kelembagan bersama antar LPHD untuk Memperkuat Kewirausahaan Kelola Multiusaha Read More »

Scroll to Top