Editor: Evi

Foto bersama saat kegiatan acara syukuran.
KUBU RAYA, sampankalimantan.id- Menyambut tahun 2024 Sahabat Masyarakat Pantai (SAMPAN Kalimantan), mengelar acara syukuran guna untuk memupuk rasa persaudaraan dan kebersamaan yang diikuti oleh seluruh tim, untuk segala pelaksanaan kegiatan dan perkerjaan yang telah dilalui tahun 2023.
Acara syukuran yang berlangsung ini, diwarnai dengan berbagai kegiatan dan makan bersama. Tak lupa juga, serangkaian kegiatan seperti hiburan dan game diadakan untuk menambah kecerian acara. Melalui syukuran ini juga diharapkan, dapat terus mempererat ikatan silahturahmi antar sesama.
Ketua Badan Pengawas SAMPAN Kalimantan, Joko Waluyo menyampaikan, adanya pengelaran syukuran ini juga untuk merefleksikan kembali, capaian kerja yang telah dilakukan dan terus mengupayakan program pelaksanaan kedepan yang lebih baik lagi.
“Hingga saat ini, sudah ada 20 hutan Desa yang melakukan pendampingan melalui SAMPAN Kalimantan dalam tata kelola kawasan, kelola lembaga dan kelola usaha,” ujarnya, Rabu (10/01/2023).
Tentunya dalam hal pendampingan, Joko mengatakan, tak lepas dari berbagai tantangan SAMPAN Kalimantan dalam mendampingi masyarakat, terutama memperoleh izin untuk pengelolaan hutan.
“Keterlibatan antar seluruh pihak dan kerja sama sangat dibutuhkan untuk memberikan akses kemudahan dalam kepengurusan perizinan,” jelasnya.
Dengan demikian diharapkannya, seluruh tim yang terlibat melalui pendampingan SAMPAN Kalimantan, semakin memantapkan gagasan dan tujuan bersama dalam pengelolaan hutan, dengan melibatkan peran aktif masyarakat sebagai pelaku utama.
“Masyarakat menjadi kunci keberhasilan untuk pengelolaan hutan yang baik, sehingga dengan adanya perizinan mereka akan lebih terpacu dan turut terlibat dalam penjagaan maupun perlindungan hutan,” tegasnya.
Sementara menurut, Ketua SAMPAN Kalimantan Fajri Nailus mengatakan, pendampingan yang dilakukan bersama Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD), dapat memberikan pemahaman dan keterampilan kepada masyarakat dalam pengelolaan hutan secara mandiri.
Selain itu, masyarakat juga diharapkannya dapat merasakan manfaat langsung dari adanya pengelolaan dan pengembangan perhutanan sosial ini, sehingga menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat setempat melalui berbagai kegiatan yang berkelanjutan.
“Untuk itu, perlunya mengembalikan keasrian serta pemulihan hutan yang rusak, dengan melakukan rehabilitasi hutan yang ada di tiap Desa,”ujarnya.