Perempuan Sebagi Aktor Penting Dalam Pengelolaan Hutan

Editor: Evi

Supriayati selaku pekebun Desa Dabong.

KUBU RAYA, sampankalimantan.id- Pentingnya peran perempuan dalam pengelolaan hutan semakin diakui, bahwa partisipasi perempuan dalam tata kelola kawasan perhutanan sosial dapat memberikan kontribusi besar terhadap keberlanjutan hutan.

Sebab perempuan tidak hanya memiliki pengetahuan tradisional yang mendalam tentang lingkungan, akan tetapi keterlibatannya dalam pemanfaatan hutan yang bijak tercermin dari penggunaan kelola hutan yang mereka manfaatkan untuk aktivitas bercocok tanam.

Oleh karenanya, partisipasi perempuan dalam aktivitas berkebun di desa, dapat menjadi salah satu cara efektif untuk menjaga hutan serta mendukung upaya pelestarian lingkungan.

Seperti halnya pemanfaatan tanaman sekitar hutan Desa Dabong, oleh sebagian besar masyarakat untuk dijadikan kerajinan tangan merupakan contoh nyata dari bagaimana mereka menciptakan produk bernilai seni, tetapi juga mendukung keberlanjutan dengan memanfaatkan sumber daya lokal.

“Memastikan bahwa sumber daya alam yang berharga ini terpelihara untuk generasi mendatang, seperti pemanfaatan anyaman dari daun nipah penting untuk diketahui oleh anak muda,” ujar Aisyah, selaku Kaur Tata Usaha dan Umum Desa Dabong.

Pemanfaatan lahan di sekitar untuk berkebun sayur, menurutnya merupakan salah satu aktivitas positif bagi masyarakat untuk memberikan banyak manfaat, baik secara ekonomi maupun lingkungan.

“Selain berkebun untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan, masyarakat juga dapat melakukan aktivitas lain seperti membuat kerajinan anyaman dan lainnya,” ungkapnya.

Melalui adanya upaya bercocok tanam, diharapkan masyarakat dapat mengurangi ketergantungan dalam penggunaan lahan yang dapat merusak lingkungan sekitar.

Archive

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top