Editor: Evi

Hasil tangkapan kerang kepah oleh masyarakat Desa Dabong.
KUBU RAYA, sampankalimantan.id- Banyak cara dilakukan oleh masyarakat untuk mengisi waktu luang mereka. Salah satunya mencari kerang kepah yang berada di pantai kawasan Desa Dabong, Kabupaten Kubu Raya.
Kepah yang dikenal dengan sejenis kerang (bivalvia) yang hidup di sekitaran hutan bakau ini, sering ditemukan di dalam tanah yang berlumpur, mencarinya pun tak sesulit yang dibanyangkan hanya perlu ketelitian untuk melihat keberadaannya.
Di Desa Dabong sendiri, aktivitas mencari kepah sudah lumrah dilakukan oleh para ibu-ibu. Terutama saat cuaca mendukung, proses pencarian dilakukan saat air laut dalam keadaan surut, dengan berbekalan alat seadanya, dengan menggunakan alat garuk, untuk menangkap kepah atau kerang dan sejenisnya.
Mencari kepah, menjadi daya tarik masyarakat Desa Dabong, selain dicari untuk diperjual belikan oleh masyarakat juga dijadikan kebutuhan pada berbagai olahan macam hidangan, hampir semua orang menyukai olahan kepah yang satu ini, karena tekstur yang tebal dan gurih menambah cita rasa kelezatan dari masakan.
“Berbagai jensi kerang yang dimanfaatkan untuk dikomsumsi seperti ale-ale alias (kepah gading), kerang dara, dan berbagai siput air lainnya,” ungkap, Mulyadi selaku Ketua KUPS Dabong Berkah, Rabu (17/1/2024).
Mulyadi menuturkan tanpa dilakukan budidaya, kerang-kerangan ini berkembangbiak dengan sendirinya, sehingga dalam sehari masyarakat mampu memperoleh hasil tangkapan kerang kepah dalam jumlah yang banyak.
“Untuk per kilo daging kepah yang telah dibersikahkan dari cangkangnya dijual seharga Rp 35.000, adapun untuk jenis kepah gading atau ale-ale dijual per kilo Rp 6.000,” jelasnya.
Pencarian kepah atau kerang, biasanya berlangsung sekitar bulan Januari hingga Juli. Selain itu, cuaca panas juga berpengaruh pada aktivitas pencarian kerang kepah ini.
“Teriknya matahari membuat pantai banyak ditumbuhi lumut, sehingga mata-mata kerang di pantai sulit untuk terlihat,” ungkap Mulyadi.