Editor: Evi

Masyarakat tengah melakukan kegiatan patroli di hutan mangrove.
KUBU RAYA, sampankalimantan.id- Mangrove menyediakan habitat yang sangat penting untuk berbagai spesies ikan, udang, kepiting dan jenis kerang lainnya. Masyarakat lokal seringkali terlibat dalam kegiatan perikanan di pesisir hutan mangrove, seperti pencarian ikan dan pemeliharaan tambak untuk pembesaran.
Kegiatan nelayan juga sangat dipengaruhi oleh cuaca dan musim. Pergantungan ini dapat menciptakan tantangan tersendiri, dan nelayan perlu mengatur waktu penangkapan berdasarkan kondisi laut dan cuaca.
Adapun untuk penggunaan alat tangkap, beberapa nelayan lebih memilih menggunakan alat seadanya, seperti jaring atau pukat.
Hasil tangkapan biasanya mereka jual kepada para pengepul dan juga warga sekitar. Hal ini menunjukan, bahwa hasil laut sangat berarti bagi kehidupan masyarakat setempat.
Salah satunya, yakni kepiting bakau yang mereka budidayakan, menjadi komoditas unggulan di sektor perikanan yang ada di Desa Dabong yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Untuk harga yang ditawarkan pun per kilo mencapai 75-80 ribu, adapun untuk harga luar daerah, seperti Pontianak berkisaran antara 100-120 ribu per kilo.
Selain itu, budidaya perairan dan usaha-usaha lainnya juga dapat membantu mengurangi resiko ekonomi terkait dengan ketidakpastian hasil tangkapan laut juga ditekuni oleh mereka.
Oleh sebab itu, perlindungan dan pemeliharaan hutan menjadi kunci untuk memastikan bahwa, sumber daya hutan mangrovei ini, mampu memberikan manfaat besar bagi masyarakat pesisir.