Potensi Buah Asam Payak di Desa Ambarawa

Sumber foto: IDNTIMES (https://www.idntimes.com/food/dining-guide/fatma-roisatin-nadhiroh/fakta-asam-kelubi-c1c2)

KUBU RAYA, sampankalimantan.id- Di tengah rimbun hutan Desa Ambarawa menghadirkan kekayaan alam yang melimpah, salah satu potensi buah kelubi atau yang dikenal oleh masyarakat luas dengan sebutan asam payak atau asam maram.

Buah hutan ini, mirip dengan buah salak serta memiliki rasa yang terbilang asam, maka tak heran buah asam payak sering kali dijadikan bahan baku dalam pembuatan olahan manisan, karena cita rasa alaminya yang khas sesuai dengan namanya asam payak.

Bentuk buah menyerupai tandan yang berbonggol, dengan ukuran buah yang jauh lebih kecil. Jika dilihat terdapat perbedaan warna yang mencolok asam payak jauh lebih cerah dibandingkan dengan buah salak yang memiliki warna kemerahan.

Meskipun keberadaan asam payak dikatakan melimpah di hutan Desa Ambarawa, akan tetapi buah ini sering terabaikan, karena kurangnya pemasaran, sehingga masyarakat hanya mengambil sebagai kebutuhan untuk komsumsi pribadi.

Seiring waktu, pemasaran terhadap buah asam payak  ini semakin meredup, bahkan ketika ada pihak luar yang tertarik untuk membeli dan menampungnya dalam jumlah besar, namun keterlibatan tersebut juga tidak berlangsung lama.

Sebelumnya masyarakat setempat, beberapa tahun lalu pernah mencoba mengelola buah asam payak  ini, dengan cara mengolahnya menjadi manisan. Namun, upaya tersebut tak  berlangsung lama dan usaha tersebut mengalami kegagalan karena kurangnya peminat.

Walau pun hampir disepanjang jalan menuju Desa Ambarawa juga dipenuhi dengan tanaman asam payak, akan tetapi tak menutup kemungkinan setiap wilayah memiliki potensi yang sama.

Disamping itu, hal ini tidak mengubah fakta bahwa potensi buah asam payak di Desa Ambarawa masih terbilang sangat banyak dan belum dimanfaatkan secara  optimal.

Dikatakan, belum ada upaya serius dari masyarakat atau pihak lain untuk mengelola buah ini sebagai salah satu potensi ekonomi lokal.

Kini, dengan menggali potensi hutan Desa Ambarwa, masyarakat  sekitar dapat mengolah kembali buah asam payak ini, tak hanya sebagai sumber pangan tetapi juga sebagai potensi ekonomi yang dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan perekonomian daerah.

Editor: Evi

Archive

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top