KUBU RAYA, sampankalimantan.id- Pelestarian lingkungan semakin merebak di Desa Ambarawa dengan masyarakat yang terlibat aktif dalam menjaga hutan. Salah satunya, melalui kegiatan bercocok tanam.
“Masyarakat terlibat kegiatan seperti berladang menanam padi dan sayur-sayuran. Intinya mereka tidak merusak hutan seperti membakar lahan,” ungkap Bakri, selaku Kepala Desa Ambarawa.
Bakri menyampaikan, kebakaran hutan biasa terjadi terutama pada bulan Juni dan Agustus, kebakaran tersebut banyak terjadi di wilayah area semak belukar, dan lahan tidur yang menjadi sasaran empuk bagi api.
Kegiatan membakar disebabkan karena ketidak sengajaan, ada juga dari masyarakat yang tanpa sengaja membakar, terbawa angin itu yang beresiko memicu lahan mudah terbakar.
Menurut Bakri, peningkatan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan ini juga tercermin dari perubahan pola penggunaan lahan.
Pemerintah desa dalam hal ini, tentunya memberikan dukungan penuh dengan terus mengedukasi ke masyarakat dalam upaya menghindari kebakaran yang dapat mengancam kebelangsungan lingkungan dan kehidupan masyarakat setempat.
“Beralihnya dari pembakaran hutan menuju penanaman sayur-sayuran, menjadi pilihan yang lebih baik terutama dalam membantu perekonomian masyarakat,” jelasnya.
Editor: Evi