KUBU RAYA, sampankalimantan.id- Tanaman kait-kait atau yang dikenal dengan Cakar Elang (Katenis ligni) ini banyak ditemukan di Desa Teluk Bakung, terutama di lahan gambut. Kini mulai dilirik sebagai sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat setempat yang memiliki peranan penting dalam peningkatan ekonomi lokal.
Cakar Elang (Katenis ligni) memiliki beragam kegunaan, terutama dalam pemanfaatan sebagai obat herbal. Tumbuhan ini mudah ditemukan di antara semak belukar dan biasanya tumbuh subur di sekitar perkebunan maupun tepian jalan. Keberadaannya yang melimpah menjadikan sebagai sumber daya alam yang potensial untuk dimanfaatkan.
Tanaman Cakar Elang memiliki ciri khas, terdapat bentuk seperti cakar atau mata kail, ini dapat dilihat pada setiap pangkal daun, batang tumbuh menjulang tinggi ke atas dengan daun berwarna hijau agak coklat kemerahan. Adapun bagian yang digunakan ialah tangkai batang yang berbentuk cakar.
Untuk tanaman Cakar Elang yang sudah dikeringkan, biasanya di banderol dengan harga Rp 65.000 untuk per kilo. Proses pengumpulan dan pengolahan Cakar Elang (Katenis ligni) membutuhkan waktu yang cukup panjang. Masyarakat desa biasanya dapat mengumpulkan sekitar enam kilogram dalam satu periode pengumpulan.
Proses ini dimulai dengan pemotongan bagian tumbuhan yang berbentuk seperti cakar atau mata kail, yang kemudian dilanjutkan dengan pengeringan selama tiga hari, hasil penjualan dari tanaman Cakar Elang ini dapat membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
Masyarakat dapat terus memanfaatkan tumbuhan ini sebagai sumber penghasilan tambahan tanpa khawatir akan kelangkaan. Pemanfaatan tumbuhan obat tak hanya membawa manfaat ekonomi, tetapi juga mendorong pelestarian hutan. Ketika masyarakat melihat hutan sebagai sumber penghidupan yang berkelanjutan, mereka akan lebih termotivasi untuk menjaga dan melestarikan hutan.
Penebangan liar dan perusakan hutan dapat dikurangi, karena masyarakat akan memahami pentingnya menjaga kelestarian hutan untuk masa depan mereka. Program konservasi dan reboisasi pun menjadi lebih mudah diimplementasikan dengan dukungan dari masyarakat.
Menggabungkan pelestarian hutan dengan pemanfaatan tumbuhan yang kaya manfaat untuk kesehatan, merupakan upaya yang penting untuk disadari. Hutan yang lestari memastikan komunitas dari tanaman Cakar Elang (Katenis ligni) tetap terjaga, sementara masyarakat mendapatkan peluang ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
Editor: Evi