Home > Blog > Article and report > Perhutanan Sosial Solusi Lokal untuk Tantangan Global

Perhutanan Sosial Solusi Lokal untuk Tantangan Global

Pada COP29 di Baku, Azerbaijan, Indonesia menegaskan komitmennya dalam pengendalian perubahan iklim melalui perhutanan sosial. Program ini diakui sebagai model mitigasi iklim berbasis masyarakat yang efektif, menunjukkan bahwa pendekatan partisipatif dapat menghasilkan manfaat ekologis dan ekonomi secara bersamaan. Perhutanan sosial di Indonesia berperan signifikan dalam upaya pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) yang dibahas pada COP29. Program ini memberikan akses pengelolaan hutan kepada masyarakat lokal dan adat, yang berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim.

Perhutanan sosial di Indonesia berperan signifikan dalam mencapai target pengurangan emisi global yang dibahas pada COP29. Program ini memberikan akses pengelolaan hutan kepada masyarakat lokal, yang berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) melalui beberapa cara:

  • Pengurangan Deforestasi dan Degradasi Hutan: Dengan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan hutan, perhutanan sosial berhasil menekan laju deforestasi dan degradasi hutan. Hal ini mengurangi emisi GRK yang dihasilkan dari perubahan penggunaan lahan dan kerusakan hutan.
  • Peningkatan Stok Karbon Hutan: Melalui rehabilitasi lahan dan penanaman kembali, program ini meningkatkan cadangan karbon di hutan, yang berperan dalam penyerapan CO₂ dari atmosfer.
  • Konservasi Stok Karbon Hutan: Perhutanan sosial mendorong konservasi hutan yang ada, menjaga stok karbon tetap utuh dan mencegah pelepasan emisi tambahan.

Hingga November 2024, luas perhutanan sosial di Indonesia telah mencapai lebih dari 8 juta hektare, melibatkan lebih dari 1,3 juta kepala keluarga. Program ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga berkontribusi pada upaya pengendalian perubahan iklim. Dalam konteks Forest and Land Use (FoLU) Net Sink 2030, perhutanan sosial diperkirakan dapat berkontribusi pada penurunan emisi sebesar 24,6 juta ton CO₂e, atau setara dengan 18% dari target yang ditetapkan.

Dengan demikian, perhutanan sosial menjadi strategi kunci Indonesia dalam mencapai target pengurangan emisi global yang dibahas di COP29, melalui pelibatan aktif masyarakat dalam pengelolaan hutan yang berkelanjutan.

Scroll to Top