PROFIL HUTAN DESA SUNGAI BEMBAN
Nama | : | Hutan Desa Sungai Bemban |
Nomor | : | SK. 10887/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/12/2019 |
Tanggal | : | 31 Oktober 2019 |
Nama Kelompok | : | Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Sungai Bemban |
Luas | : | ± 1.299 Ha |
Desa | : | Sungai Bemban |
Kecamatan | : | Kubu |
Kabupaten | : | Kubu Raya |
Hutan Desa Sungai Bemban merupakan kawasan hutan yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Sungai Bemban berdasarkan SK.10887/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/12/2019 yang diterbitkan pada tanggal 31 Oktober 2019. Kawasan ini memiliki luas sekitar 1.299 hektare dan terletak di Desa Sungai Bemban, Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya.
Tutupan Lahan:
No | Uraian | Luas (Ha) | Persen (%) |
1. | Hutan Lahan Kering Sekunder | 1190,73 | 92,61% |
2. | Semak/Belukar | 52,02 | 3,55% |
3. | Perkebunan | 56,25 | 3,84% |
4. | |||
Jumlah : | 1.299 | 100% |
Berdasarkan data tutupan lahan, Hutan Lahan Kering Sekunder mendominasi kawasan dengan luas 1.190,73 hektare, atau sekitar 92,61% dari total luas. Lahan ini merupakan kawasan hutan sekunder yang berperan penting sebagai habitat alami bagi flora dan fauna serta mendukung fungsi ekologi kawasan secara keseluruhan.
Jenis tutupan lahan lainnya adalah Semak/Belukar yang mencakup 52,02 hektare (3,55%). Kawasan ini menunjukkan vegetasi yang sedang dalam proses regenerasi alami dan berpotensi untuk dikembangkan sebagai bagian dari upaya rehabilitasi hutan dan penguatan fungsi ekologis.
Sementara itu, lahan perkebunan memiliki luasan 56,25 hektare atau sekitar 3,84% dari total area. Area ini digunakan untuk kegiatan pertanian masyarakat, dan memiliki potensi untuk pengembangan sistem agroforestri yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat tanpa mengabaikan aspek keberlanjutan lingkungan.
Dengan komposisi tutupan lahan yang demikian, pengelolaan Hutan Desa Sungai Bemban menekankan pada pendekatan yang berbasis konservasi dan partisipasi masyarakat. Hal ini dilakukan melalui upaya pemantauan kawasan, penguatan kapasitas pengelola, serta penerapan praktik-praktik pengelolaan hutan yang ramah lingkungan demi menjaga keseimbangan antara manfaat ekologis dan ekonomi jangka panjang.
Demografi:
No | Uraian | Satuan | Jumlah | Ket |
1 | Jumlah penduduk | |||
Total : | Org | 2760 | Jiwa | |
| Org | 1372 | Jiwa | |
| Org | 1372 | Jiwa | |
2 | Anak-anak < 15 Tahun | Org | 630 | Jiwa |
Angkatan kerja 15-54 Tahun | Org | 374 | Jiwa | |
Angkatan tidak produktif < 55 Tahun | Org | 121 | Jiwa | |
3 | Mata Pencharian | |||
| % | – | Rata-rata | |
| % | – | Rata-rata | |
| % | – | Rata-rata | |
| % | – | Rata-rata | |
| % | – | Rata-rata | |
| % | 6 | Rata-rata | |
| % | – | Rata-rata | |
| % | – | Rata-rata |
Demografi Masyarakat Hutan Desa Sungai Bemban
Hutan Desa Sungai Bemban berada di wilayah dengan total jumlah penduduk sebanyak 2.760 jiwa, yang terdiri dari 1.372 laki-laki dan 1.372 perempuan. Komposisi ini menunjukkan keseimbangan gender yang sangat merata dalam struktur penduduk desa.
Berdasarkan kelompok usia, terdapat 630 jiwa anak-anak berusia di bawah 15 tahun, yang mencerminkan proporsi signifikan generasi muda dalam komunitas desa. Sementara itu, kelompok usia produktif (15–54 tahun) mencakup 2.009 jiwa, menjadi kekuatan utama dalam aktivitas ekonomi dan pengelolaan sumber daya alam, khususnya hutan desa. Kelompok usia tidak produktif di atas 55 tahun berjumlah 121 jiwa, yang tetap memiliki peran penting dalam kehidupan sosial, budaya, dan pengalaman lokal masyarakat.
Mata Pencaharian
Sebagian besar masyarakat Sungai Bemban menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian, yang menjadi sektor ekonomi utama di desa ini. Selain bertani, warga juga terlibat dalam berbagai jenis pekerjaan lainnya, antara lain:
- Nelayan
- Pedagang
- Pekerja industri pengolahan
- Pegawai Negeri Sipil (PNS)
- Jasa listrik, gas, dan air
- Sektor perhubungan dan angkutan
- Jasa lainnya
Meskipun data persentase masing-masing sektor tidak dirinci secara spesifik, ragam pekerjaan tersebut mencerminkan adanya keberagaman aktivitas ekonomi, baik di sektor primer, sekunder, maupun tersier. Sektor jasa dan perdagangan juga menunjukkan peran penting dalam mendukung kebutuhan masyarakat dan pelayanan publik di wilayah ini.
Selain bertani dan menangkap ikan, sebagian penduduk juga terlibat dalam sektor perdagangan dan jasa, termasuk industri pengolahan dan jasa kelistrikan, gas, serta air. Meskipun jumlah PNS di desa ini relatif kecil, keberadaan mereka turut mendukung layanan publik di wilayah tersebut.
Dinamika Sosial dan Ekonomi
Dengan ketergantungan yang tinggi terhadap sumber daya alam, masyarakat Hutan Desa Sungai Bemban berupaya mengelola kawasan hutannya melalui pendekatan Perhutanan Sosial yang berbasis partisipasi. Program ini dirancang untuk memastikan bahwa pengelolaan hutan dilakukan secara berkelanjutan, memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Melalui penguatan kapasitas masyarakat, pemanfaatan potensi lokal, serta pengelolaan yang adaptif, Desa Sungai Bemban berkomitmen untuk membangun ketahanan ekonomi dan menjaga keseimbangan ekologis hutan sebagai sumber penghidupan lintas generasi.
Potensi Usaha:
No | Kategori | Jenis Potensi | Ket |
1 | Hasil Hutan Kayu |
| Hasil hutan kayu masih sangat banyak di dalam hutan Desa Sungai Bemban dan beberapa jenis juga sudah di lindungi seperti ulin dan bengkirai |
2 | Hasil Hutan Bukan Kayu |
| |
3 | Jasa Lingkungan |
|
Hutan Desa Sungai Bemban memiliki potensi usaha berbasis hutan yang cukup lengkap dan beragam. Potensi ini mencakup hasil hutan kayu, hasil hutan bukan kayu (HHBK), serta jasa lingkungan yang memiliki nilai ekonomi dan ekologis tinggi, serta berpeluang dikembangkan secara berkelanjutan oleh masyarakat.
Pada sektor hasil hutan kayu, terdapat berbagai jenis pohon yang masih banyak ditemukan di kawasan hutan, antara lain Bengkirai, Ulin, Mahang, Akasia, Kruing, Bintangor, Kampas, Eucalyptus, Empening, Medang, dan jenis lainnya. Beberapa jenis seperti Ulin dan Bengkirai sudah termasuk dalam kategori kayu lindung, yang menandakan pentingnya pengelolaan secara hati-hati dan lestari agar kelestariannya tetap terjaga.
Sementara itu, hasil hutan bukan kayu (HHBK) juga memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Jenis-jenis HHBK yang ditemukan di kawasan ini meliputi Rotan, Bambu, Buah-buahan hutan seperti Mantan, serta tanaman hasil hutan lainnya seperti Daun Saksang, Mentawa, Pesak Bumi, dan Melapan. Komoditas ini berpotensi dikembangkan sebagai sumber pendapatan alternatif masyarakat, baik untuk konsumsi lokal maupun untuk industri kecil dan kerajinan.
Di sisi lain, Hutan Desa Sungai Bemban juga menyimpan potensi dalam bentuk jasa lingkungan yang dapat memberikan manfaat ekologis dan ekonomi secara bersamaan. Beberapa potensi jasa lingkungan yang dapat dikembangkan di antaranya adalah penyimpanan karbon (carbon stock), ekowisata berbasis alam, serta penyediaan jasa air bersih. Pengelolaan jasa lingkungan ini dapat diarahkan ke arah pemanfaatan berkelanjutan yang mendukung konservasi alam sekaligus memperkuat ekonomi masyarakat setempat.
Dengan keberagaman potensi yang dimiliki, pengelolaan Hutan Desa Sungai Bemban sangat memungkinkan untuk dijadikan model pembangunan hutan desa yang mengedepankan prinsip keberlanjutan dan partisipasi masyarakat. Potensi-potensi tersebut perlu dikembangkan melalui strategi pemanfaatan yang bijak agar tetap menjaga keseimbangan antara fungsi ekologis dan manfaat ekonomi jangka panjang.
Tabel Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS)
No. | Nama | Klasifikasi | Potensi |
1. | KUPS Silvopastura Mandiri Baru | Silver | Perternakan Kambing |