SAMPANKALIMANTAN.ID – Ribuan masyarakat dari seluruh lapisan, pelajar, buruh, pekerja instansi, pekerja swasta, hingga pekerja lepas, terutama ojol hijau menyaksikan gelombang protes, menuntut Indonesia kembali pulih dari keadilan dan transparansi sistem pemerintahan. Dimulai dari tunjangan DPR dan beberapa kasus ketidakadilan lainnya yang belum tuntas, masyarakat berbondong turun ke jalan menunjukkan rasa kepedulian, lewat orasi langsung, coretan di dinding, media sosial, serta mulut ke mulut.
Di tengah keramaian pikuk tuntutan itu, beberapa juga pengamatan hal serupa namun baru. Bagaimana kita tidak hanya memperhatikan politik melalui isu lingkungan, tetapi juga mendorong kerja politik untuk menjaga negara dengan keadilan, transparansi, dan perlindungan hutan untuk menyejahterakan masyarakat?. Pertanyaan ini berangkat dari kondisi sistem yang harus dibenahi sematang mungkin. Tidak hanya untuk perbaikan data, namun ada juga misi menjaga manusia di dalamnya agar bisa hidup sejahtera.
Kondisi ini tidak hanya menjadi pengingat bahwa alam kita sedang kritis, tetapi juga menegaskan bahwa alam membutuhkan kita untuk memulihkan tempat tinggal kita. Panggilan ini adalah sinyal agar anak muda bisa memperjuangkan politik atas dasar lingkungan hidup yang sehat dan berkelanjutan. Isu lingkungan tidak pernah usai karena kompleksitas tantangan yang dihadapi selalu berkelanjutan. Dalam skala nasional, kesiapsiagaan karhutla telah diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 12 Tahun 2024 (Permen LHK No. 12 Tahun 2024). Kalimantan Barat juga telah melakukan antisipasi melalui pembentukan Tim Operasional Penanganan Karhutla di Kalbar, berkolaborasi dengan TNI, Polri, BPBD (Provinsi maupun kabupaten/kota), Manggala Agni, serta Masyarakat Peduli Api (MPA). Tidak hanya di tingkat provinsi, kesiapsiagaan ini juga hadir melalui lapisan yang lebih spesifik, melalui inisiasi SAMPAN Kalimantan yang memfasilitasi pembentukan Masyarakat Peduli Api (MPA) dari LPHD (Lembaga Penglola Hutan Desa).
Dilihat dari peran anak muda dalam aksi, tampak bahwa kekuatan anak muda menjadi kunci gerakan awal dalam menyelesaikan berbagai persoalan. Mereka memiliki kesadaran yang tinggi, berangkat dari kepedulian terhadap masa depan yang akan mereka jalani, serta idealisme yang kuat untuk menciptakan kondisi yang lebih baik dari apa yang alami mereka saat ini. Secara tidak langsung, hal ini menempatkan mereka pada tanggung jawab yang lebih besar untuk membawa perubahan sekaligus menjadi representasi bagi lapisan masyarakat lain yang sudah tidak lagi dekat dengan dunia pengetahuan.