Ketika Suara Demokrasi Bergema dari Jalanan ke Media Sosial, Apakah Celah Kampanye Untuk Isu Lingkungan Bisa Digaungkan?

Ilustrasi: Suara Demokrasi Bergema dari Jalanan ke Media Sosial.

Selain dari memegang gadget, perlu disadari bahwa perubahan ini tentu dimulai dari diri sendiri. Kita adalah individu sekaligus “papan informasi berjalan”. Seperti SAMPAN Kalimantan yang membangun sosialisasi masyarakat dalam pengupayaan pencegahan karhutla. SAMPAN bersama LPHP berupaya mendokumentasikan dan mendokumentasikan kondisi hutan, terutama di titik-titik rawan kebakaran. Edukasi terkait pelestarian lingkungan dan penanaman pohon menjadi hal sederhana namun relevan. Selain itu, kesadaran kolektif masyarakat juga berperan penting dalam menjaga hutan, dengan komitmen untuk tidak melakukan pembabatan dan penebangan pembohong.

Harapannya, seluruh lapisan masyarakat, terutama anak muda, mampu menyuarakan kebebasan politik dalam hak perlindungan hutan. Menjaga lingkungan berarti mengaktifkan hubungan timbal balik antar alam dan warga. Sama-sama saling menjaga agar kebutuhan hidup warga dan keberlangsuan alam berjalan berdampingan. Sama-sama saling menjaga, agar hidup kesinambungan dengan alam terus dipelihara.

“Apa yang Anda lihat, apa yang Anda posting, menunjukkan siapa Anda.”

Penulis: Adinda Yudiatmira Ramadhani (Mahasiswi Magang Prodi Hubungan Internasional, Universitas Tanjungpura 2025)

Archive

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
WhatsApp
Email
Print
TopBack to Top