Editor: Evi

Warga Desa Dabong yang memanfaatkan tanaman nipah sebagai kerajinan anyaman tikar idas.
KUBU RAYA, sampankalimantan.id-Bukan tanpa alasan, keberadaan hutan yang tersebar di seluruh penjuru ini, mampu memberikan berbagai manfaat bagi jutaan manusia dan hewan maupun lingkungan sekitar, terutama sebagai pemasok oksigen terbesar. Maka tak heran hutan dijuluki sebagai paru-paru dunia.
Sumber daya hutan yang kaya dan melimpah, terutama dalam pengelolaan dan pemanfaatannya yang bijak, dapat menciptakan peluang ekonomi oleh sebagian besar masyarakat yang masih mengantungkan hidupnya terhadap hutan.
Selain kayu, hutan juga menghasilkan berbagai produk non-kayu seperti buah-buahan, getah, rotan, rempah-rempah, tanaman obat dan lainnya. Produksi dan perdagangan produk-produk ini, tentunya menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat di perdesaan.
Jika hutan begitu penting, lalu siapa yang bisa menjaga hutan. Masyarakat yang tinggal di sekitar hutan sering kali memiliki pengetahuan lokal yang berharga tentang ekologi hutan, dan ketergantungan hidup mereka pada sumber daya hutan.
Dengan demikian, hutan yang dikelola secara baik, tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh, terutama masyarakat yang ada di desa.
Oleh sebab itu, masyarakat berperan penting menjadi mitra dalam pengelolaan hutan melalui partisipasi dalam program konservasi, pengawasan lingkungan, serta pengembangan alternatif mata pencaharian yang berkelanjutan.
SAMPAN Kalimantan sendiri, menjadi bagian dari solusi dalam menjaga kelestarian lingkungan dan memastikan bahwa pengelolaan hutan dilakukan secara optimal, sehingga memberikan manfaat ekonomi masyarakat untuk hutan hidup masyarakat yang sejahtera.