Menjaga Manisnya Madu Kelulut di Hutan Desa Ambawang

KUBU RAYA, sampankalimantan.id – Ahang (60) merupakan satu di antara banyaknya penduduk Desa Ambawang yang masih setia membudidayakan madu kelulut. Sejak bertahun-tahun, dirinya telah mengembangkan usaha madu ini guna mempertahankan populasi dari madu kelulut tersebut.

Melalui budidaya madu kelulut, mereka dapat sekaligus menjaga hutan Desa Ambawang. Sebab, untuk budidaya madu kelulut harus menyediakan ketersediaan pakan dari bunga-bunga yang dihasilkan oleh tanaman yang diperoleh dari alam bebas.

Madu Kelulut atau madu yang dihasilkan oleh lebah Trigona sp. ini merupakan jenis lebah madu yang sangat mudah dibudidayakan. Mengingat lokasi Desa Ambawang yang dekat dengan hutan, desa ini sangat berpotensi dan cocok untuk budidaya lebah Trigona sp.

Menurutnya, madu kelulut memiliki beberapa jenis yang berbeda, salah satunya dapat dibedakan dari warna sayap yaitu ada yang putih dan hitam. Perbedaan ini memberikan keunikan tersendiri pada madu yang dihasilkan. Pakan madu kelulut juga dapat diperoleh dengan mudah secara alami, misalnya dari kelapa, sawit, dan bunga serta buah-buahan yang ada di sekitar desa.

Hingga saat ini, ia telah mampu mengelola sebanyak delapan sarang madu kelulut, meskipun baru tiga di antaranya yang sudah menghasilkan madu secara optimal. Ahang menyadari bahwa pengelolaan yang lebih telaten sangat diperlukan untuk memaksimalkan hasil dari sarang-sarang yang ada.

“Proses pemanenan madu dilakukan sebulan sekali. Dari tiga sarang yang ada, satu sarang sudah mampu menghasilkan satu botol madu, sementara dua sarang lainnya dapat memproduksi hampir mencapai tiga botol madu kelulut,” ungkap Ahang.

Adapun untuk pemasaran madu kelulut yang dilakukan Pak Ahang saat ini masih sangat terbatas hanya di wilayah Desa Ambawang. Ia menjual madu kepada tetangga dan masyarakat sekitar, serta menggunakannya untuk konsumsi pribadi.

Untuk satu botol madu kelulut, harga yang dipatok adalah sekitar 150 ribu rupiah, sementara dua botol dijual seharga 250 ribu rupiah.

Pak Ahang berharap ke depannya budidaya madu kelulut dapat lebih berkembang dan mendapat dukungan dari berbagai pihak.

“Harapan kami agar dapat dibantu oleh pemerintah supaya dapat dikembangbiakkan sedemikian rupa, mengingat banyaknya potensi madu kelulut di Desa Ambawang, serta pembuatan tempat khusus untuk budidaya serta alat-alat untuk mengambil madu dari sarang di alam.

Ahang pun berharap dengan dukungan yang tepat, budidaya madu kelulut di Desa Ambawang tak hanya akan terus hidup, tetapi juga berkembang, memberikan manfaat besar bagi ekonomi dan kesejahteraan.

Budidaya kelulut memiliki korelasi yang kuat dengan penjagaan hutan melalui perhutanan sosial. Dengan adanya budidaya ini, masyarakat setempat didorong untuk menjaga kelestarian hutan, karena keberhasilan budidaya kelulut sangat tergantung pada ekosistem alami yang sehat. Tanaman-tanaman yang menjadi sumber pakan lebah kelulut hanya dapat tumbuh dengan baik di hutan yang terjaga kelestariannya.

Selain itu, perhutanan sosial memungkinkan masyarakat untuk memperoleh manfaat ekonomi tanpa merusak lingkungan, sehingga keseimbangan antara ekonomi dan ekologi dapat tercapai. Dengan kata lain, budidaya kelulut bukan hanya memberikan manfaat langsung melalui produksi madu, tetapi juga memperkuat upaya konservasi hutan yang berkelanjutan.

Editor: Evi

Archive

PROFIL HUTAN DESA NIPAH PANJANG

                                       PROFIL HUTAN DESA NIPAH PANJANG Nama : Hutan Desa Nipah Panjang Nomor : SK.524 /MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/2/2017 Tanggal : 14

Read More »
Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
WhatsApp
Email
Print
TopBack to Top