Hutan Desa Ambarawa merupakan kawasan hutan yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Ambarawa, yang mendapatkan izin berdasarkan SK.519/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/2/2017 yang diterbitkan pada 14 Februari 2017. Kawasan ini memiliki luas sekitar 4.775 hektare dan terletak di Desa Ambarawa, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya.
Tutupan Lahan:
No | Uraian | Luas (Ha) | Persen (%) |
---|---|---|---|
1 | Belukar Rawa | 1130,46 | 23,67% |
2 | Hutan Rawa Sekunder | 3100,45 | 64,94% |
3 | Perkebunan | 0,94 | 0,02% |
Hutan Desa Ambarawa memiliki luas 4.775 hektare dengan berbagai jenis tutupan lahan yang mencerminkan karakter ekosistem rawa dan kawasan hutan yang dikelola untuk keberlanjutan. Berdasarkan data tutupan lahan, komposisi utama kawasan ini adalah Hutan Rawa Sekunder yang mendominasi dengan luas 3.100,45 hektare atau sekitar 64,94% dari total area. Jenis tutupan ini berfungsi sebagai habitat alami bagi berbagai flora dan fauna serta berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem rawa.
Nama | : | Hutan Desa Teluk Bakung |
Nomor | : | SK.10374/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL/.0/12/2019 |
Tanggal | : | 26 Desember 2019 |
Nama Kelompok | : | Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Teluk Bakung |
Luas | : | ± 5.565 Ha |
Desa | : | Teluk Bakung |
Kecamatan | : | Sungai Ambawang |
Kabupaten | : | Kubu Raya |
Hutan Desa Teluk Bakung merupakan kawasan hutan yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Teluk Bakung berdasarkan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan SK.10374/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/12/2019 yang diterbitkan pada 26 Desember 2019. Kawasan ini memiliki luas sekitar 5.565 hektare dan terletak di Desa Teluk Bakung, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya.
Tutupan Lahan:
No | Uraian | Luas (Ha) | Persen (%) |
1. | Hutan Rawa Sekunder | 3.534 | 63,05 |
2. | Pertanian Lahan Kering | 100 | 1,79 |
3. | Perkebunan | 313 | 5,58 |
4. | Belukar Rawa | 881 | 15,71 |
5. | Tanah Terbuka | 262 | 4,68 |
6. | Pertanian Lahan Kering Campur | 515 | 9,19 |
Jumlah : | 5.605 |
Hutan Desa Teluk Bakung memiliki luas total 5.605 hektare dengan berbagai jenis tutupan lahan yang mendukung keseimbangan ekosistem dan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan. Sebagian besar wilayah ini didominasi oleh hutan rawa sekunder yang mencakup 3.534 hektare atau sekitar 63,05% dari total area, berperan penting dalam konservasi air dan keanekaragaman hayati. Selain itu, belukar rawa mencakup 881 hektare (15,71%), yang berfungsi sebagai habitat alami berbagai flora dan fauna. Area lainnya mencakup pertanian lahan kering campur seluas 515 hektare (9,19%), perkebunan seluas 313 hektare (5,58%), serta tanah terbuka seluas 262 hektare (4,68%). Sementara itu, pertanian lahan kering mencapai 100 hektare (1,79%), mencerminkan adanya aktivitas pertanian masyarakat di sekitar kawasan hutan. Keanekaragaman tutupan lahan ini memberikan peluang bagi masyarakat setempat untuk mengembangkan sektor pertanian, perkebunan, serta ekowisata secara berkelanjutan tanpa mengabaikan fungsi ekologis hutan.
Demografi:
No | Uraian | Satuan | Jumlah Total | Ket |
1 | Jumlah Penduduk | org | ||
Total : | org | 5408 | Jiwa | |
| org | 2853 | Jiwa | |
| org | 2555 | Jiwa | |
2 |
| org | 966 | Jiwa |
| org | 90 | Jiwa | |
| org | 110 | Jiwa | |
| % | 1397 | 57,40 | |
| % | 4 | 0,17 | |
| % | 31 | 1,27 | |
| % | 15 | 0,61 | |
| % | 9 | 0,36 | |
| % | 20 | 0,82 | |
| % | 10 | 0,42 | |
| % | 921 | 37,83 | |
| % | 4 | 0,18 | |
| % | 23 | 0,94 | |
Jumlah | 2434 | 100 |
Desa Teluk Bakung memiliki jumlah penduduk sebanyak 5.408 jiwa, terdiri dari 2.853 laki-laki dan 2.555 perempuan. Kelompok usia anak-anak di bawah 15 tahun berjumlah 966 jiwa, sementara angkatan kerja usia 15-54 tahun tercatat sebanyak 90 jiwa. Selain itu, terdapat 110 jiwa yang tergolong dalam kategori angkatan tidak produktif di bawah 55 tahun. Mata pencaharian utama masyarakat didominasi oleh sektor pertanian dan peternakan yang menyerap sekitar 57,40% dari total tenaga kerja. Selain itu, sektor swasta juga memiliki peran besar dengan 37,83% penduduk bekerja di bidang ini. Mata pencaharian lainnya mencakup buruh migran (0,17%), pegawai negeri sipil (1,27%), montir (0,61%), bidan swasta (0,37%), pengusaha (0,82%), pembantu rumah tangga (0,14%), serta pensiunan (0,18%). Perangkat desa juga berkontribusi dalam struktur pekerjaan masyarakat dengan persentase 0,94%
Potensi Usaha:
No | Kegiatan | Tahun 1-10 | Keterangan |
1. | Lebah Madu |
| |
2. | Agroforestry |
| |
3. | Silvofishery |
| |
4. | Silvopastura |
|
Hutan Desa Teluk Bakung memiliki berbagai potensi usaha yang dapat dikembangkan untuk mendukung ekonomi masyarakat secara berkelanjutan. Beberapa sektor utama yang berpeluang dikembangkan antara lain budidaya lebah madu, agroforestry, silvofishery, dan silvopastura. Dalam sektor lebah madu, masyarakat dapat mengembangkan budidaya lebah kelulut dan lebah nyrun sebagai sumber penghasilan dari produksi madu alami. Sektor agroforestry juga memiliki potensi besar dengan komoditas seperti matoa, durian, pinang batara, petai, dan jengkol yang dapat dikembangkan dalam sistem pertanian berbasis hutan. Selain itu, sektor silvofishery memungkinkan budidaya berbagai jenis ikan air tawar seperti lele, sangkuriang, gurame, nila, jelawat, toman, gabus, hingga lobster air tawar yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Sementara itu, dalam sektor silvopastura, masyarakat dapat beternak babi kampung, ayam putih, ayam petelur, bebek petelur, sapi, dan kambing sebagai upaya pemanfaatan lahan secara produktif.
Tabel Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS)
No. | Nama | Klasifikasi | Potensi |
1. | (KUPS) Silvopastura Makmur Mandiri | Silver | Perternakan babi |