PROFIL HUTAN DESA TELUK BAKUNG 

Logo Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Teluk Bakung

PROFIL HUTAN DESA TELUK BAKUNG 

Nama:Hutan Desa Teluk Bakung 
Nomor: SK.10374/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL/.0/12/2019
Tanggal:26 Desember 2019
Nama Kelompok:Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Teluk Bakung
Luas:± 5.565 Ha
Desa:Teluk Bakung
Kecamatan:Sungai Ambawang
Kabupaten:Kubu Raya

Hutan Desa Teluk Bakung merupakan kawasan hutan yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Teluk Bakung berdasarkan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan SK.10374/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/12/2019 yang diterbitkan pada 26 Desember 2019. Kawasan ini memiliki luas sekitar 5.565 hektare dan terletak di Desa Teluk Bakung, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya.

Tutupan Lahan:

NoUraianLuas (Ha)Persen (%)
1. Hutan Rawa Sekunder3.53463,05
2.Pertanian Lahan Kering1001,79
3.Perkebunan 3135,58
4.Belukar Rawa88115,71
5.Tanah Terbuka2624,68
6.Pertanian Lahan Kering Campur5159,19
Jumlah :5.605 

Hutan Desa Teluk Bakung memiliki luas total 5.605 hektare dengan berbagai jenis tutupan lahan yang mendukung keseimbangan ekosistem dan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan. Sebagian besar wilayah ini didominasi oleh hutan rawa sekunder yang mencakup 3.534 hektare atau sekitar 63,05% dari total area, berperan penting dalam konservasi air dan keanekaragaman hayati. Selain itu, belukar rawa mencakup 881 hektare (15,71%), yang berfungsi sebagai habitat alami berbagai flora dan fauna. Area lainnya mencakup pertanian lahan kering campur seluas 515 hektare (9,19%), perkebunan seluas 313 hektare (5,58%), serta tanah terbuka seluas 262 hektare (4,68%). Sementara itu, pertanian lahan kering mencapai 100 hektare (1,79%), mencerminkan adanya aktivitas pertanian masyarakat di sekitar kawasan hutan. Keanekaragaman tutupan lahan ini memberikan peluang bagi masyarakat setempat untuk mengembangkan sektor pertanian, perkebunan, serta ekowisata secara berkelanjutan tanpa mengabaikan fungsi ekologis hutan.

Demografi:

NoUraianSatuanJumlah TotalKet
1Jumlah Pendudukorg
Total :org5408Jiwa
  • Laki-Laki
org2853Jiwa
  • Perempuan 
org2555Jiwa
2
  • Anak-anak < 15 Tahun
org966Jiwa
  • Angkatan kerja 15-54 Tahun
org90Jiwa
  • Angkatan Tidak Produktif <55 Tahun
org110Jiwa
  • Pertanian dan Peternakan
%139757,40
  • Buruh Migran
%40,17
  • Pegawai Negeri Sipil
%311,27
  • Montir 
%150,61
  • Bidan Swasta
%90,36
  • Pengusaha
%200,82
  • Pembantu Rumah Tangga
%100,42
  • Swasta 
%92137,83
  • Pensiunan 
%40,18
  • Perangkat Desa
%230,94
Jumlah 2434100

Desa Teluk Bakung memiliki jumlah penduduk sebanyak 5.408 jiwa, terdiri dari 2.853 laki-laki dan 2.555 perempuan. Kelompok usia anak-anak di bawah 15 tahun berjumlah 966 jiwa, sementara angkatan kerja usia 15-54 tahun tercatat sebanyak 90 jiwa. Selain itu, terdapat 110 jiwa yang tergolong dalam kategori angkatan tidak produktif di bawah 55 tahun. Mata pencaharian utama masyarakat didominasi oleh sektor pertanian dan peternakan yang menyerap sekitar 57,40% dari total tenaga kerja. Selain itu, sektor swasta juga memiliki peran besar dengan 37,83% penduduk bekerja di bidang ini. Mata pencaharian lainnya mencakup buruh migran (0,17%), pegawai negeri sipil (1,27%), montir (0,61%), bidan swasta (0,37%), pengusaha (0,82%), pembantu rumah tangga (0,14%), serta pensiunan (0,18%). Perangkat desa juga berkontribusi dalam struktur pekerjaan masyarakat dengan persentase 0,94%

Potensi Usaha:

NoKegiatanTahun 1-10Keterangan 
1.Lebah Madu
  1. Lebah Kelulut
  2. Lebah Nyrun
2.Agroforestry
  1. Matoa 
  2. Durian 
  3. Pinang batara
  4. Petai 
  5. Jengkol 
3.Silvofishery
  1. Lele
  2. Sangkuriang 
  3. Gurame 
  4. Nila 
  5. Jelawat
  6. Toman 
  7. Gabus 
  8. Mas Lobster air tawar 
4.Silvopastura
  1. Babi Kampung
  2. Ayam Putih
  3. Ayam Petelur
  4. Bebek Petelur
  5. Sapi 
  6. Kambing 

Hutan Desa Teluk Bakung memiliki berbagai potensi usaha yang dapat dikembangkan untuk mendukung ekonomi masyarakat secara berkelanjutan. Beberapa sektor utama yang berpeluang dikembangkan antara lain budidaya lebah madu, agroforestry, silvofishery, dan silvopastura. Dalam sektor lebah madu, masyarakat dapat mengembangkan budidaya lebah kelulut dan lebah nyrun sebagai sumber penghasilan dari produksi madu alami. Sektor agroforestry juga memiliki potensi besar dengan komoditas seperti matoa, durian, pinang batara, petai, dan jengkol yang dapat dikembangkan dalam sistem pertanian berbasis hutan. Selain itu, sektor silvofishery memungkinkan budidaya berbagai jenis ikan air tawar seperti lele, sangkuriang, gurame, nila, jelawat, toman, gabus, hingga lobster air tawar yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Sementara itu, dalam sektor silvopastura, masyarakat dapat beternak babi kampung, ayam putih, ayam petelur, bebek petelur, sapi, dan kambing sebagai upaya pemanfaatan lahan secara produktif.

Tabel Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS)

No.NamaKlasifikasiPotensi
1.(KUPS) Silvopastura Makmur MandiriSilverPerternakan babi

 

Archive

PROFIL HUTAN DESA NIPAH PANJANG

                                       PROFIL HUTAN DESA NIPAH PANJANG Nama : Hutan Desa Nipah Panjang Nomor : SK.524 /MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/2/2017 Tanggal : 14

Read More »

PROFIL HUTAN DESA AMBAWANG

                                    PROFIL HUTAN DESA AMBAWANG  Nama : Hutan Desa Ambawang Nomor :  SK. 10648/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/12/2019 Tanggal : 31 Desember 2019

Read More »

PROFIL HUTAN DESA MEDAN MAS 

                                       PROFIL HUTAN DESA MEDAN MAS  Nama : Hutan Desa Medan Mas  Nomor :  SK. 522/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/2/2017 Tanggal : Tanggal

Read More »

PROFIL HUTAN DESA TANJUNG BERINGIN

                                    PROFIL HUTAN DESA TANJUNG BERINGIN Nama : Hutan Tanjung Beringin Nomor : SK. 10887/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/12/2019 Tanggal : 31 Oktober

Read More »
Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
WhatsApp
Email
Print
TopBack to Top