Delta Kapuas Project Dorong Ekonomi Pesisir Lewat Pelatihan Sadap Nipah di Desa Mengkalang

Pelatihan sadap nipah dan pengolahan gula merah yang digelar SAMPAN Kalimantan di Desa Mengkalang, 20–21 Oktober 2025.
Pelatihan sadap nipah dan pengolahan gula merah yang digelar SAMPAN Kalimantan di Desa Mengkalang, 20–21 Oktober 2025.

SAMPANKALIMANTAN.ID – SAMPAN Kalimantan terus berkomitmen dalam mendorong pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan peningkatan ekonomi masyarakat melalui kegiatan Pelatihan Sadap Nipah dan Pengolahan Gula Merah di Desa Mengkalang, Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif Proyek Delta Kapuas, sebuah program yang menggabungkan aspek lingkungan dan ekonomi untuk memperkuat kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan.

Pelatihan berlangsung selama dua hari, Senin hingga Selasa, 20–21 Oktober 2025, dan diikuti oleh masyarakat Desa Mengkalang serta perwakilan dari LPHD Desa Seruadua.

Kegiatan ini menghadirkan pemateri berpengalaman, Wawan, seorang pengusaha dan penyadap nira asal Desa Kubu, yang telah sukses mengembangkan usaha pengolahan gula merah berbasis nira nipah.

Kegiatan ini memiliki beberapa tujuan utama. Pertama, memberikan pengetahuan tentang potensi dan manfaat ekonomi tanaman nipah bagi masyarakat pesisir. Kedua, melatih peserta dalam teknik penyadapan nira nipah yang efektif dan tidak merusak tanaman. Ketiga, meningkatkan keterampilan peserta dalam proses pengolahan nira menjadi gula merah berkualitas.

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendorong terbentuknya kelompok usaha berbasis produk nipah serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan nipah secara lestari demi mendukung keseimbangan ekonomi dan ekologi kawasan pesisir.

Suasana pelatihan pengolahan gula merah dari nira nipah di Desa Mengkalang.

Suasana pelatihan pengolahan gula merah dari nira nipah di Desa Mengkalang.

Dalam wawancara, Sigit Budimartono, dari Divisi Usaha SAMPAN Kalimantan, menyampaikan rasa bangganya atas antusiasme masyarakat yang mengikuti pelatihan ini.

“Antusiasme peserta di sini sangat luar biasa. Bahkan ada juga peserta dari LPHD Desa Seruadua. Potensi nira di Mengkalang sangat besar dan dapat dikembangkan menjadi gula merah maupun produk olahan lainnya,” ujar Sigit.

Ia menambahkan, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk melakukan analisis potensi usaha guna melihat peluang pengembangan ekonomi masyarakat ke depan.

“Kami berharap pelatihan ini dapat menjadi salah satu sumber ekonomi baru bagi masyarakat Mengkalang serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat,” tambahnya.

Melalui kegiatan ini, SAMPAN Kalimantan menekankan dalam memberdayakan masyarakat pesisir melalui pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Program ini diharapkan menjadi contoh nyata bahwa pengelolaan hutan yang lestari dapat berjalan beriringan dengan peningkatan ekonomi masyarakat.

Archive

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
WhatsApp
Email
Print
TopBack to Top