KUBU RAYA, sampankalimantan.id – Dinas Perkebunan dan Peternakan Kubu Raya, melalui SAMPAN Kalimantan dan didukung oleh PT BSM, mengadakan pelatihan khusus untuk anggota KUPS Silvopastura di Aula Pertemuan Desa Padang Tikar Satu pada Selasa (23/7/2024). Pelatihan ini bertujuan meningkatkan produktivitas ternak kambing dan mendukung keberlanjutan hutan di Kapuas Delta Project.
Berdasarkan potensi lokal yang ada, beberapa Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) di Kapuas Delta Project telah memutuskan untuk membentuk Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) yang fokus pada silvopastura atau budidaya ternak kambing. Pelatihan ini diikuti oleh sepuluh desa, yaitu Tanjung Harapan, Ambarawa, Sungai Jawi, Tasik Malaya, Sungai Besar, Padang Tikar Satu, Medan Mas, Nipah Panjang, Teluk Nibung, dan Seruat Dua.
Langkah ini diambil berdasarkan pertimbangan ketersediaan pakan, pengalaman dalam pelaksanaan peternakan, dan kebutuhan pasar yang semakin meningkat. Dengan memanfaatkan lahan hutan sebagai tempat penggembalaan ternak, silvopastura memungkinkan integrasi antara kehutanan dan peternakan melalui penanaman pohon sebagai bahan pakan ternak kambing. Hal ini penting agar produktivitas lahan dapat meningkat tanpa merusak lingkungan.
Pelatihan dilakukan dengan metode kunjungan ke kandang untuk melihat manajemen pengelolaan yang dilakukan oleh peternak lokal. Setelah kunjungan, diadakan sosialisasi dan diskusi untuk membahas temuan dan kondisi yang diamati di lapangan, sehingga peserta dapat berbagi pengetahuan dan mencari solusi bersama untuk meningkatkan praktik peternakan.
Pelatihan mencakup penanganan masalah umum dalam peternakan kambing, termasuk penyakit yang sering menyerang dan cara penanganannya. Selain itu, para peserta juga diberikan pengetahuan tentang teknis pengelolaan kandang yang efektif serta pemberian pakan yang tepat untuk memastikan kesehatan dan produktivitas ternak.
Dinas Perkebunan dan Peternakan Kubu Raya menerangkan bahwa kondisi kesehatan ternak kambing oleh KUPS di Kapuas Delta Project dinilai sangat baik. Meskipun masih menggunakan metode pemeliharaan tradisional, para peternak di sini telah berhasil menjaga ternak mereka. Pakan yang melimpah di sekitar desa memudahkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi kambing mereka.
Setiawan, S.Pt., selaku Pengawas Penyakit dan Pengendali Penyakit dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Kubu Raya, merekomendasikan agar peternak membangun kandang kambing dengan bentuk panggung. Kandang panggung akan membantu mengurangi risiko penularan penyakit karena memungkinkan sisa kotoran jatuh ke tanah dengan jarak yang tidak berdekatan.
Peternak juga disarankan untuk memberikan variasi pakan berupa berbagai jenis rumput dan daun. Setiap jenis rumput atau daun memiliki kandungan nutrisi yang berbeda, seperti protein, karbohidrat, dan kalsium. Variasi pakan ini penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi kambing secara optimal.
“Sosialisasi ini tak hanya memberikan pemahaman lebih mendalam tentang kondisi peternakan kambing di KUPS, tetapi juga membuka peluang untuk meningkatkan praktik peternakan yang lebih baik dan berkelanjutan,” ujarnya.
Silvopastura kambing memiliki peran penting dalam meningkatkan ekonomi masyarakat. Integrasi antara kehutanan dan peternakan memungkinkan masyarakat untuk memanfaatkan lahan hutan secara produktif tanpa merusak lingkungan. Program perhutanan sosial ini membantu masyarakat memperoleh penghasilan tambahan dari ternak kambing sambil menjaga kelestarian hutan. Dengan demikian, silvopastura kambing tidak hanya mendukung keberlanjutan lingkungan tetapi juga memperkuat ekonomi masyarakat di Kapuas Delta Project.
Melalui upaya sosialisasi ini, diharapkan ekonomi masyarakat sekitar dapat terus meningkat. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik dalam pengelolaan peternakan oleh masyarakat di Kapuas Delta Project, diharapkan dapat mengoptimalkan potensi yang ada dan menciptakan sumber pendapatan sambil tetap menjaga kelestarian hutan sekitar.
Editor: Evi