Optimalisasi Budidaya Kacang Panjang KUPS Insan Cita Mandiri Melalui Metode Tumpang Sari

KUBU RAYA, sampankalimantan.id- Desa Kubu, melalui KUPS Insan Cita Mandiri, telah menjadi pilihan menarik bagi petani yang mencari tanaman dengan perawatan yang relatif mudah dan hasil yang melimpah. Budidaya kacang panjang menjadi sorotan utama, terutama karena kemampuan tanaman ini untuk memberikan hasil yang berlimpah dengan modal perawatan yang terjangkau.

Salah satu metode yang diterapkan oleh para petani adalah tumpangsari (intercropping) merupakan pola tanam polikultur yang sering digunakan dalam pembudidayaan tanaman, yaitu menanam lebih dari satu komoditas dalam satu lahan. Dalam praktik ini, tanaman mentimun, terong dan semangka menjadi pendamping yang ideal bagi kacang panjang.

Metode tumpangsari, tak hanya dapat memaksimalkan penggunaan lahan, tetapi juga menciptakan sinergi antara berbagai jenis tanaman, dalam upaya meningkatkan keberagaman hasil pertanian.

Dalam sistem tumpang sari, pemilihan tanaman pendamping yang tepat sangat penting. Petani biasanya memilih tanaman berakar dalam dan dangkal untuk menghindari persaingan penyerapan hara dari dalam tanah. Tinggi dan lebar tajuk antara tanaman yang ditumpangsarikan berpengaruh terhadap penerimaan cahaya matahari, yang pada gilirannya memengaruhi hasil panen

Selain itu, kacang panjang dapat ditanam sepanjang musim, baik pada musim kemarau maupun musim penghujan. Kacang panjang membutuhkan banyak sinar matahari, sehingga lahan yang terbuka di dataran rendah lebih disukai untuk pertumbuhannya. Dengan kebutuhan cahaya matahari yang tinggi, para petani di Desa Kubu memanfaatkan kondisi lahan mereka secara optimal.

Iwan selaku anggota KUPS Insan Cita Mandiri menyampaikan, dalam pemeliharaan dan penyiraman tanaman rutin dilakukan pada pagi atau sore hari, sesuai dengan kelembaban tanah. Selain itu, pemasangan turus juga penting untuk mendukung pertumbuhan tanaman kacang panjang yang merambat.

“Turus atau lanjaran digunakan sebagai tempat tanaman merambat, yang terbuat dari kayu dengan panjang sekitar 2 meter dan ditancapkan pada jarak 10 cm dari batang tanaman. Pemasangan turus dilakukan setelah tanaman berumur satu minggu, agar tanaman dapat tumbuh dengan baik,” ujarnya. Minggu (15/9/2024).

Menurutnya, kacang panjang adalah salah satu jenis tanaman kacang-kacangan yang telah lama dibudidayakan oleh petani, baik secara polikultur, maupun sebagai tanaman sela. Tanaman ini sangat fleksibel dan dapat tumbuh baik di lahan dataran rendah maupun dataran tinggi.

Dengan teknik budidaya yang tepat, petani di Desa Kubu dapat memaksimalkan potensi lahan mereka dan meningkatkan hasil pertanian. Dukungan dari KUPS Insan Cita Mandiri juga berperan penting dalam membantu para petani mengadopsi teknik budidaya yang efisien, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat.

Dinasti Pemungkas, selaku Sekretaris Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Kubu, mengucapkan banyak terima kasih kepada SAMPAN Kalimantan dan PT. BSM atas kontribusi mereka dalam mendukung kegiatan KUPS Insan Cita Mandiri.

Dukungan dari SAMPAN Kalimantan dan PT. BSM telah memberikan dampak positif bagi para petani di Desa Kubu. Dengan bantuan yang diberikan, kegiatan KUPS diharapkan dapat berkembang lebih lanjut.

“Kami berharap hasil dari pemanenan ini dapat memotivasi para petani untuk terus berinovasi dan meningkatkan produktivitas. Semoga kerja sama yang baik ini dapat terus berlanjut, sehingga kegiatan KUPS dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi seluruh masyarakat Desa Kubu,” tuturnya.

Archive

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top