KUBU RAYA, sampankalimantan.id- Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Ir. Maman Surachman, MM mengatakan, dalam mengoptimalkan pengelolaan hutan lestari maka penambahan luasan lahan menjadi bagian penting dalam mencapai target tutupan lahan.
“Fokus kini tertuju pada dorongan untuk meningkatkan luas hutan 6,1 juta dan itu belum termasuk target pembangunan reabilitasi yang berada di areal dengan lima skema dengan tambahan hutan 1 juta hektare sehingga menjadi 7,1 juta hektar lahan yang akan dicapai,” jelasnya.
Disamping itu, hal ini juga membuka peluang bagi pemegang izin untuk berinventasi dalam memulihkan areal, tidak hanya pada kondisi sosial tetapi juga ekonomi, dan lingkungan yang terpengaruh oleh konversi lahan.
Ia menjelaskan, dalam mendukung upaya tersebut, tiga kebijakan telah disusun dan diimplementasikan, meskipun langkah ini merupakan pengalaman baru bagi Indonesia.
Oleh karena itu, partisipasi aktif dari semua stakeholder terkait di setiap wilayah menjadi sangat penting dalam mengawal implementasi kebijakan tersebut.
Di Kalimantan Barat, upaya pemulihan lahan terdegradasi dan investasi yang diterapkan perlu mendapat dukungan yang kuat. Perhutanan sosial memiliki peran yang krusial dalam menyokong upaya pemulihan hutan dan lahan.
“Mereka diharapkan mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam merespons tantangan lingkungan dan sosial yang dihadapi,” imbuhnya.
Sejalan dengan itu, kegiatan asosiasi serupa telah dilakukan di beberapa daerah, dengan Kalimantan Barat menjadi yang kelima setelah Sumatera Selatan, Jambi, dan wilayah lainnya.
Menurut Maman, adanya implementasi rencana Forest Stewardship Council (FSC) ke depannya, dapat memberikan dukungan yang lebih besar terhadap pengelolaan hutan lestari dan pencapaian target FOLU Net Sink 2030.
“Dengan menghadapi tantangan konversi lahan dan memperkuat tanggung jawab moral, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi hutan dan ekosistemnya,” paparnya.
Ia pun berharap, sinergi antara berbagai pihak terkait akan menjadi kunci dalam mencapai tujuan bersama untuk pengelolaan hutan lestari.
Editor: Evi