KUBU RAYA, sampankalimantan.id- Di era modern ini, peluang usaha di berbagai bidang semakin terbuka lebar bagi masyarakat. Salah satu usaha yang tengah berkembang di Desa Ambawang adalah peternakan ayam petelur. Desa ini merupakan daerah yang sangat cocok untuk berternak ayam, di mana usaha ini dapat memberikan keuntungan ekonomi yang signifikan sambil tetap menjaga kelestarian hutan melalui pendekatan silvopastura dalam program perhutanan sosial.
Silvopastura adalah sistem integrasi antara peternakan dan kehutanan yang menggabungkan pemeliharaan ternak dengan penanaman pohon. Di Desa Ambawang, peternakan ayam petelur menjadi salah satu contoh bagaimana silvopastura dapat diterapkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat desa sekaligus menjaga hutan. Dengan adanya kegiatan bernilai ekonomi seperti peternakan ayam petelur, masyarakat desa dapat mengurangi kegiatan yang berdampak merusak hutan. Sistem ini tidak hanya membantu meningkatkan produktivitas lahan, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem.
Peternakan ayam petelur tidak hanya mudah dijalankan, tetapi juga menawarkan perputaran modal yang cepat dan harga telur yang relatif murah, sehingga dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat. Dengan peningkatan jumlah penduduk, kebutuhan akan telur sebagai sumber protein hewani juga semakin meningkat. Oleh karena itu, peningkatan produksi telur menjadi sangat penting.
Di Desa Ambawang, peternakan ayam petelur berperan penting dalam menyediakan kebutuhan telur segar bagi masyarakat. Mengumpulkan telur segar setiap pagi dari ayam-ayam yang sehat dan berkualitas kini menjadi kegiatan rutin yang menyenangkan. Saat ini, produksi telur mencapai puluhan butir setiap hari dari 100 ekor ayam, dan semuanya selalu terjual habis.
Salah satu pemilik usaha peternakan ayam petelur ini, Yonathan, berharap dengan lebih banyak pemuda yang terlibat, kebutuhan telur lokal dapat dipenuhi secara mandiri. “Saya berharap bisa menginspirasi anak-anak muda untuk berkreasi dan membangun usaha sendiri,” ujar Yonathan.
Sebelum berfokus pada ayam petelur, Yonathan telah memiliki pengalaman dalam berternak ayam pedaging. Dorongan untuk mengoptimalkan pasokan telur di desa memotivasinya untuk beralih ke ayam petelur. “Kita perlu memenuhi kebutuhan lokal dengan produksi yang stabil,” tambahnya.
Yonathan aktif mengajak generasi muda desa untuk ikut serta dalam usaha peternakan. Selain meningkatkan produksi lokal, kehadiran peternakan ayam petelur juga memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat desa. Dengan semangat kewirausahaan dan keberanian untuk mencoba hal baru, Yonathan berhasil membuktikan bahwa peternakan ayam petelur dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kekurangan pasokan telur di Desa Ambawang.
Selain mengelola peternakan ayam petelur, Yonathan juga merupakan anggota tim patroli hutan desa. Perannya dalam menjaga kelestarian hutan tidak hanya terbatas pada usaha silvopastura, tetapi juga aktif dalam kegiatan patroli untuk melindungi hutan dari penebangan liar dan perambahan ilegal. Partisipasi aktifnya dalam kedua bidang ini menjadikan Yonathan sebagai teladan bagi generasi muda dalam mengelola usaha yang berkelanjutan dan peduli lingkungan.
Yang lebih menarik lagi, partisipasi anak muda dalam usaha ini juga membawa dampak positif terhadap pelestarian hutan melalui sistem silvopastura. Dengan berwirausaha di bidang peternakan yang terintegrasi dengan penanaman pohon, generasi muda tidak hanya memperoleh penghasilan, tetapi juga belajar tentang pentingnya menjaga ekosistem hutan. Usaha peternakan ayam petelur di Desa Ambawang menjadi contoh nyata bagaimana ekonomi desa dapat ditingkatkan tanpa harus merusak hutan.
Yonathan telah menginspirasi banyak anak muda lainnya dengan dedikasi dan semangatnya dalam menjaga lingkungan dan mencari peluang ekonomi. Kepeduliannya terhadap kelestarian hutan dan keberhasilannya dalam usaha silvopastura menunjukkan bahwa dengan kemauan dan kerja keras, kita dapat menciptakan perubahan positif. Mari kita dukung dan ajak generasi muda untuk lebih peduli dalam menjaga hutan melalui pendekatan silvopastura. Dengan berwirausaha di bidang peternakan yang terintegrasi dengan penanaman pohon, mereka tidak hanya memperoleh penghasilan tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan. SobatSAMPAN, mari kita ciptakan perubahan positif bersama, karena masa depan hutan dan ekonomi desa ada di tangan kita semua!
Editor: Evi