KUBU RAYA, sampankalimantan.id- Berbicara mengenai kearifan lokal nelayan dalam kegiatan penangkapan hasil laut oleh masyarakat di Desa Kubu, masih dilakukan secara tradisional yang bersumber dari pengalaman yang diturunkan dari sejak dulu kala.
Seperti pengetahuan dalam melakukan kegiatan penangkapan ikan. Masyarakat masih menggunakan alat tangkap sederhana berupa bubu untuk menangkap kepiting, dan jaring untuk menangkap ikan.
Mengenai pengetahuan tentang musim dan hari pemberangkatan, para nelayan meyakini keberadaan ikan, dapat dilihat dengan memperhatikan arah arus air, yang menjadi patokan penentu titik lokasi ikan berkumpul.
Di Desa Kubu, kehidupan nelayan tak sekadar berlayar dan menangkap ikan di lautan lepas. Sebagian besar nelayan di desa ini memiliki pekerjaan sampingan yang menjadikan mereka tangguh dan tebiasa dalam menghadapi perubahan tantangan alam
Ketika musim kemarau tiba, kekurangan air mengakibatkan kekeringan, mereka tak hanya duduk diam menunggu kondisi air pasang kembali. Justru, para nelayan ini memanfaatkan momen tersebut untuk mengalihkan fokus mereka ke bidang pertanian.
Dalam kesehariannya, nelayan menyesuaikan aktivitas mereka dengan kondisi alam. Saat laut sedang tidak bersahabat, mereka akan fokus pada kegiatan pertanian seperti menanam padi atau sayur-sayuran.
Musim air rendah merupakan masa ketika hasil tangkapan ikan berkurang. Namun, ini tak membuat para nelayan Desa Kubu berputus asa. Banyak dari mereka yang beralih menjadi petani, menggarap lahan pertanian yang mereka miliki atau bekerja sebagai buruh dengan petani lain.
Penangkapan ikan tidak sepenuhnya ditinggalkan. Ketika kondisi air mulai membaik, mereka kembali ke laut, melanjutkan profesi utama sebagai nelayan.
Usaha sampingan ini tak hanya memberikan pendapatan tambahan, tetapi juga memperkaya keterampilan dan pengetahuan mereka di berbagai bidang. Kolaborasi antara nelayan dan petani di Desa Kubu memperkuat ikatan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menunjukkan bagaimana masyarakat Desa Kubu mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang berubah-ubah dengan mengelola waktu dan tenaga dengan bijak antara bertani dan melaut.
Editor: Evi