SAMPANKALIMANTAN.ID – Pada tanggal 3–4 Juli 2025, SAMPAN Kalimantan menggelar kegiatan _Training of Trainers_ (ToT) Program SHE CAN di Pontianak. Kegiatan ini merupakan langkah awal dalam membentuk jaringan fasilitator yang akan menjadi ujung tombak pendampingan literasi keuangan bagi perempuan rentan di Kalimantan Barat.
Program SHE CAN—yang diinisiasi oleh The Asia Foundation dengan dukungan DBS Foundation dan bermitra bersama Krealogi bertujuan mempercepat inklusi keuangan melalui pelatihan dan pendampingan yang berfokus pada pengelolaan keuangan, keadilan gender, dan akses ke layanan keuangan formal. ToT ini menjadi jembatan penting dalam menyiapkan para fasilitator agar mampu menjalankan peran mereka secara holistik: sebagai pelatih, pendamping, komunikator, sekaligus sahabat belajar bagi para peserta.
Selama dua hari, para calon fasilitator tidak hanya belajar tentang materi-materi dalam _Modul 1: Lebih Sejahtera dengan Cakap Kelola Keuangan_, tetapi juga mendalami strategi pelibatan peserta, metode coaching berbasis pertanyaan, hingga teknik monitoring dan dokumentasi hasil pelatihan. Materi-materi mencakup refleksi kondisi keuangan, perencanaan tabungan, pengelolaan pengeluaran, hingga kesetaraan gender dalam rumah tangga.
Dalam semangat kolaboratif, kegiatan ToT ini juga menjadi wadah bertukar pengalaman antar organisasi mitra yang akan menjalankan program di berbagai kabupaten di Kalimantan Barat. SAMPAN Kalimantan, sebagai salah satu mitra pelaksana, berkomitmen untuk memastikan bahwa nilai-nilai kesetaraan, pemberdayaan, dan keuangan inklusif benar-benar menjangkau komunitas akar rumput.
Dengan semangat “Perempuan Bisa. Yes, SHE CAN!”, para fasilitator siap menjadi agen perubahan yang membawa pengetahuan dan harapan ke tengah masyarakat. Pelatihan ini bukan akhir dari proses, tetapi permulaan dari perjalanan pendampingan selama 8 minggu ke depan, menuju kemandirian ekonomi yang lebih setara dan berkelanjutan.
Melalui program SHE CAN ini, SAMPAN Kalimantan akan mendampingi 20 desa di Kabupaten Kubu Raya. Desa-desa tersebut akan menjadi fokus utama dalamupaya penguatan peran perempuan dalam Literasi keuangan.