Memahami dan Menangani Penyakit pada Ternak Kambing

KUBU RAYA, sampankalimantan.id- Ternak kambing sering menghadapi berbagai penyakit yang dapat mempengaruhi kesehatan dan produktivitasnya. Beberapa penyakit umum yang sering muncul pada kambing termasuk kembung, scabies, dan infeksi lainnya. Untuk menjaga kesehatan kambing, penting bagi peternak untuk mengetahui gejala-gejala klinis yang menunjukkan kondisi ternak, baik dalam keadaan sehat maupun sakit.

Banyaknya masyarakat yang beternak kambing dikarenakan permintaan pasar yang cukup banyak, dan kuliner dari daging kambing yang saat ini banyak digemari oleh berbagai kalangan. Namun kebanyakan dari peternak menjual ternak kambingnya. Terdapat beberapa aspek penting dalam beternak yaitu salah satunya tentang kesehatan hewan ternak itu sendiri.

Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat, drh. Ahmad Mike Ariyanto, menyampaikan gejala klinis kambing yang sehat dapat dilihat dari aktivitas, kondisi bulu, mata, dan kaki. Kambing yang sehat biasanya memiliki penampilan fisik yang normal dan aktif. Sebaliknya, jika kambing menunjukkan kelainan pada salah satu dari aspek tersebut, bisa jadi kambing tersebut sedang sakit. Identifikasi dini dan pemantauan rutin sangat penting untuk memastikan kesehatan ternak.

Diketahui jenis penyakit pada ternak kambing antara lain: kembung, cacingan, diare, scabies, orf, pink eyes, masitis, keracunan, kutu, dan penyakit kuku. Menurut laporan Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat tahun 2023, sekitar 30% kambing di wilayah ini pernah terinfeksi cacing. Penyebab utama cacingan adalah infestasi cacing dalam saluran pencernaan yang mengganggu penyerapan nutrisi. Penyakit ini ditandai dengan penurunan berat badan, diare, bulu yang kusam, dan anemia.

Penyakit lain yang juga sering ditemui adalah scabies (mange), yang disebabkan oleh infestasi tungau pada kulit kambing. Gejalanya meliputi gatal-gatal, kerontokan bulu, dan lesi kulit. Laporan yang sama menyebutkan bahwa sekitar 15% kambing di Kalimantan Barat terinfeksi scabies. Infeksi pink eye (conjunctivitis) juga menjadi masalah yang meningkat terutama selama musim hujan. Kondisi lingkungan yang lembab mendukung pertumbuhan bakteri penyebab infeksi mata ini. Gejalanya termasuk mata merah, bengkak, dan keluarnya cairan dari mata.

Penyakit kembung (bloat) juga sering menyerang kambing di daerah ini, yang disebabkan oleh pakan hijauan yang berlebihan atau pakan fermentasi yang buruk. Gejala utamanya adalah pembengkakan di bagian perut kiri, kesulitan bernapas, dan kambing sering berbaring. Selain itu, mastitis, infeksi bakteri pada kelenjar susu, menyebabkan pembengkakan dan nyeri pada ambing serta penurunan produksi susu, juga merupakan penyakit yang kerap ditemukan.

Salah satu faktor yang mengakibatkan ternak kambing mudah terserang penyakit adalah stres, stres dikarenakan kepadatan jumlah populasi ternak yang ditempatkan dalam satu kandang, kandang kotor, ataupun kualitas pakan yang rendah.

Ketika kambing terkena penyakit, baik infeksius maupun non-infeksius, langkah pertama yang harus diambil adalah melaporkan kondisi ternak ke petugas kesehatan hewan setempat. Di Kabupaten Kubu Raya, laporan dapat disampaikan kepada petugas kesehatan hewan yang bertugas di wilayah tersebut. Koordinasi dengan petugas medis sangat penting untuk menentukan langkah penanganan yang tepat.

“Misalnya, untuk menangani scabies pada kambing, pengobatan tradisional seperti penggunaan oli bekas atau belerang dapat dipertimbangkan. Namun, penting untuk selalu berkonsultasi dengan petugas medis sebelum memberikan pengobatan. Untuk masalah kembung atau sakit perut, penggunaan dahan pepaya bisa menjadi solusi yang efektif,” ujar drh. Mike.

Selain itu, penting juga untuk memperhatikan aspek pencegahan agar kambing tidak mudah sakit. Pemeliharaan yang baik harus diimbangi dengan pemberian pakan yang sesuai, yang harus mencakup minimal 10 persen dari berat badan kambing. Pakan harus memenuhi kebutuhan nutrisi termasuk protein dan serat kasar, untuk menjaga kesehatan dan produktivitasnya.

Lingkungan kandang juga mempengaruhi kesehatan ternak. Untuk mencegah penularan penyakit, penerapan biosecurity yang ketat di kandang sangat penting. Biosecurity meliputi isolasi ternak, desinfeksi kandang, dan pembatasan pergerakan orang atau hewan di sekitar kandang.

Dengan menerapkan biosecurity dan menjaga kebersihan kandang, peternak dapat mengurangi risiko penyakit dan meningkatkan kesejahteraan kambing. Edukasi tentang manajemen kesehatan ternak serta penerapan praktik-praktik terbaik dalam pemeliharaan dan pakan akan membantu peternak mencapai hasil yang optimal dalam peternakan kambing mereka.

Editor: Evi

Archive

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
WhatsApp
Email
Print
Scroll to Top