Penyerahan Bibit Babi Kepada KUPS Silvopastura Talino Jaya

Editor: Evi

Penyerahan bibit babi kepada KUPS Silvopastura Talino Jaya Desa Ambawang.

KUBU RAYA, sampankalimantan.id- PT. Belantara Sejahtera Mandiri (BSM) melalui SAMPAN Kalimantan, melakukan penyerahan bibit babi kepada KUPS Silvopastura Talino Jaya, di Desa Ambawang, pada Senin (29/1/2024).

Sebanyak 21 ekor babi yang terdiri dari 18 ekor babi betina dan 3 babi jantan, diserahkan kepada masing-masing anggota KUPS Silvopastura Talino Jaya.

Kegiatan pemberian bibit babi ini, merupakan upaya yang dilakukan dalam mendukung kegiatan perhutanan sosial, melalui pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan usaha.

Dengan adanya Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS), diharapkan menjadi wadah terwujudnya masyarakat yang mandiri dan sejahtera.

Ketua LDPH Desa Ambawang, Heronimus Hero berharap, adanya pengembangan usaha melalui ternak babi dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat desa.

Pengembangan usaha peternakan babi diusahakan mampu bertahan, bersaing dan mendatangkan keuntungan sesuai dengan yang diharapkan oleh para peternak, selaku pelaku usaha.

“Pemberian bibit babi, untuk anggota KUPS diharapkan mampu memberikan manfaat, yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat setempat,” ujarnya.

Ia pun mengajak masyarakat, agar dapat menjaga dan memelihara bibit yang telah diserahkan ini dengan sebaik mungkin. Sehingga nantinya, dapat menghasilkan bibit-bibit yang unggul dan berkualitas.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua KUPS Silvopastura Talino Jaya, Tarsisius, adanya pengembangan budidaya ternak babi, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kelola usaha yang dilakukan bersama pihak SAMPAN Kalimantan.

“Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada PT BSM dan pihak SAMPAN Kalimantan, yang telah memfasilitasi pemberian bibit babi, dan juga kepada LDPH Desa Ambawang yang turut membantu dalam penyerahan bibit,” ujarnya.

Sementara itu, anggota KUPS Silvopastura Talino Jaya, juga menyampaikan ucapan rasa syukur, dengan adanya bibit babi membantu kelompok usaha, khususnya dalam pengembangan potensi ternak babi yang ada di Desa Ambawang.

Penyerahan Bibit Babi Kepada KUPS Silvopastura Talino Jaya Read More »

Patroli Pengamanan Kawasan Hutan Desa Teluk Bakung

Editor: Evi

Anggota tim patroli melakukan pembersihan pohon tumbang dijalur kawasan hutan Desa Teluk Bakung.

KUBU RAYA, sampankalimantan.id- Kegiatan perlindungan dan pengamanan hutan terus dilakukan dalam mendukung upaya kelestarian hutan, seperti kegiatan patroli hutan yang dilakukan di kawasan Desa Teluk Bakung, pada Senin (15/1/2024).

Patroli hutan menjadi kegiatan rutinitas, untuk menjaga hutan dan tindakan pencegahan terhadap gangguan seperti perambahan, penebangan pohon secara liar, dan kerusakan hutan lainnya, untuk memastikan keberlanjutan ekosistem dapat terjaga dengan baik.

Kegiatan patroli kali ini, di Desa Teluk Bakung melibatkan empat orang tim anggota patroli dan juga didampingi oleh Fasilitator Desa SAMPAN Kalimantan. Pelaksanaan kegiatan patroli ini dilakukan pada empat titik jalur lokasi disepanjang kawasan hutan tersebut.

Hasil dari kegiatan patroli kawasan hutan Desa Teluk Bakung yang dilakukan, ditemukan adanya pohon tumbang dijalur kawasan patroli. Tim pun melakukan pembersihan pohon dan ranting yang menutupi akses jalan tersebut, sehingga jalan dapat dilalui kembali berkat kerja sama dan gotong royong antar tim.

Temuan selanjutnya, anggota tim patroli mendapati adanya penemuan pohon kerucut, yang sudah dalam keadaan siap untuk diangkut, kayu yang berdiameter 12 meter ini berada di kawasan hutan Desa yang di duga milik salah satu warga Desa Teluk Bakung.

Tim patroli mengungkapkan bahwa patroli penyelamatan hutan aman kian hari, akan semakin diperketat untuk menuntaskan tindakan kerusakan hutan di dalam kawasan. Kegiatan patroli juga akan diselingi dengan pengambilan bibit pohon, sebagai bentuk upaya pemulihan ekosistem.

Melalui adanya pengembangan usaha perhutanan sosial di Desa Teluk Bakung diharapkan dapat mengupayakan pemanfaatan hutan melalui pemberdayaan masyarakat setempat, melalui kelola potensi hutan dalam mendukung keberlanjutan sumber daya alam.

Patroli Pengamanan Kawasan Hutan Desa Teluk Bakung Read More »

Produksi Olahan Pisang Salai Teluk Nibung Alami Kendala Bahan Baku

Editor: Evi

Hasil olahan pisang salai Di Desa Teluk Nibung.

KUBU RAYA, sampankalimantan.id- Banyaknya komoditas pisang di Desa Teluk Nibung, menjadinya salah satu desa yang terkenal dengan produksi olahan pisang rimpi, atau yang dikenal oleh masyarakat luas dengan sebutan pisang salai.

Meski demikian, akhir-akhir ini pasokan pisang tak lagi mencukupi kebutuhan pembuatan pisang salai dalam jumlah yang banyak.

Sebab, produksi buah pisang yang biasanya didapatkan dari para petani atau masyarakat sekitar mengalami penurunan hasil panen yang cukup signifikan, karena adanya pengaruh dari abrasi.

Dampak ini juga, dirasakan oleh sebagian besar para petani pisang, mereka mengeluhkan kerusakan pada batang dan daun, bahkan kematian tanaman sehingga gagal panen.

Sebagaimana diketahui, tanaman pisang rentan terhadap abrasi, kemampuan tanaman untuk menyerap air dan nutrisi juga akan mempengaruhi pertumbuhan dari tanaman pisang tersebut.

Masyarakat di Desa Teluk Nibung, memanfaatkan tanaman yang satu ini, sebagai sumber penghasilan, selain mudah untuk ditaman, pisang juga memiliki nilai jual yang menjanjikan.

Berkurangnya pasokan pisang, menyebabkan sulitnya usaha pisang untuk memproduksi pisang dalam jumlah banyak, mengingat permintaan akan kebutuhan pasar kian meningkat.

Ini diungkapkan oleh Nurkholis, selaku pemilik usaha pisang salai Desa Teluk Nibung, bahwa permintaan pasar yang tinggi membuatnya kewalahan untuk memproduksi olahan pisang salai.

“Kita dulu bisa produksi hingga 1 ton perbulan, sekarang jauh di bawah, bahkan tidak mampu mencukupi beberapa permintaan distributor karena sedikitnya buah pisang,” jelasnya.

Produksi Olahan Pisang Salai Teluk Nibung Alami Kendala Bahan Baku Read More »

Menjaga Hutan Melalui Pemanfataan Kerajinan Anyaman Nipah di Desa Dabong

Editor: Evi

Kerajinan anyaman tikar idas oleh masyarakat di Dusun Selamat Jaya, Desa Dabong.

KUBU RAYA, sampankalimantan.id- Pemanfaatan kerajinan anyaman nipah di Desa dabong, merupakan bentuk kepedulian masyarakat terhadap kelestarian hutan, dalam upaya pengelolaan potensi tumbuhan dengan memanfaatkan lingkungan sekitar dalam pembuatan kerajinan.

Kerajinan anyaman sudah dikenal sejak dulu oleh masyarakat yang tinggal di Dusun Selamat Jaya, Desa Dabong, bahkan tradisi menganyam menjadi salah satu warisan budaya sebagai hantaran dalam proses pernikahan adat mereka, salah satunya yakni kerajinan anyaman tikar idas.

Bagi masyarakat Desa Dabong, Kerajinan anyaman seperti tikar idas, tidak hanya memiliki nilai ekonomi tetapi juga memiliki makna simbolis yang mendalam dalam hubungan kekeluargaan.

Adapun untuk pelaku pengrajin tikar idas ini, hampir keseluruhannya merupakan ibu rumah tangga, yang keseharianya memang berkerja sebagai pengrajin tikar idas, namun ada juga masyarakat yang menjadikanya sebagai pekerjaan sampingan, di sela waktu luang mereka.

Selain pemanfataan yang dapat diolah menjadi berbagai kebutuhan, daun nipah yang sudah tua oleh masyarakat Desa Dabong dimanfaatkan untuk pembuatan atap rumah, sedangkan untuk bagian lainya digunakan untuk pembuatan sapu lidi, yang menghasilkan uang.

Perahu yang menjadi salah satu alat transportasi mereka untuk mengarungi tepian sungai, mencari daun nipah, menjadi saksi betapa mereka sangat memanfatkan hutan dengan sebaik mungkin.

Melimpahnya tumbuhan nipah di sepanjang pesisir sungai, menjadikannya kekayaan potensi hutan yang tak ada habisnya dimanfaatkan. Berpegang pada pengalaman dan keterampilan menganyam, salah satu warga di Desa Dabong, Leha (53) sukses menekuni usaha menganyam tikar idas.

Sejak puluhan tahun, Leha berkerja sebagai pengrajin tikar idas, kepiawaian menganyam tikar didapat dari orang tuanya yang kala itu mencari rizki dari membuat tikar idas yang dijual ke pengepul dan pada para nelayan. Dari menganyam tikar idas Leha bisa menghidupi keluarganya.

“Banyaknya daun nipah, membuat para pengrajin hampir setiap harinya memproduksi olahan anyaman tikar idas, untuk penghasilan tambahan khususnya para ibu rumah tangga,”ujarnya, Selasa (16/1/2024).

Dalam sebulan ia mampu meraup keuntungan jutaan rupiah dari bermodalkan daun nipah, yang dianyam sebagi kebutuhan para nelayan, untuk menjemur hasil tangkapan laut mereka, seperti udang, ikan, dan lainnya.

“Hasil pendapatan dari harga jual tikar idas sebulan mencapai 3 juta, sebagian besar anyaman tikar idas dijual kepada para nelayan atau warga sekitar” jelasnya.

Selain sebagai sumber ekonomi masyarakat, nipah juga mempunyai manfaat besar bagi kehidupan disekitarnya, terutama sebagai pelindung kawasan daratan dari adanya gelombang laut.

Menjaga Hutan Melalui Pemanfataan Kerajinan Anyaman Nipah di Desa Dabong Read More »

Pemberian Bibit Sapi Kepada KUPS Silvopastura Lajak Ju’ Desa Betuah

Editor : Evi

Bibit sapi milik KUPS Silvopastura Lajak Ju di Desa Betuah

KUBU RAYA, sampankalimantan.id- Lembaga Desa Pengelola Hutan (LDPH) Desa Betuah, melakukan kegiatan penyerahan bibit sapi kepada kepada Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Silvopastura Lajak Ju’, pada Minggu (21/1/2024).

Melalui PT. BSM dan pendampingan SAMPAN Kalimantan, penyaluran bantuan berupa bibit dilakukan dalam mendukung pengembangan kelola usaha dalam perhutanan sosial.

“Sebanyak dua ekor sapi berjenis kelamin betina, kita serahkan kepada Silvopastura Lajak Ju’,” ungkap Aseo, selaku Bendahara LDPH Desa Betuah.

Ia mengatakan, melalui adanya pemberian bibit sapi dapat memberikan manfaat luas bagi masyarakat desa, terutama dalam sektor peternakan.

Melalui KUPS Silvopastura Lajak Ju’, diharapkannya dapat memfokuskan pengembangan budidaya ternak sapi, sebagai penggerak perekonomian masyarakat.

Kegembiraan dan ungkapan syukur juga disampaikan oleh Sekretaris KUPS Silvopastura Lajak Ju’, Plipus Weri diharapkan dapat terwujudnya masyarakat yang sejahtera.

“Hasil peternakan bisa berkembang, sehingga dapat menambah penghasilan kelompok usaha yang lebih maju,” harapnya.‌

Pemberian Bibit Sapi Kepada KUPS Silvopastura Lajak Ju’ Desa Betuah Read More »

Temuan Kayu Ulin oleh Tim Patroli di Hutan Desa Ambawang

Editor : Evi

Pohon Ulin (Eusideroxylon zwageri) di hutan Desa Ambawang

KUBU RAYA, sampankalimantan.id- Giat rutin perlindungan hutan yang dilakukan oleh tim patroli, ditemukanya masih tedapat hutan kayu ulin dikawasan Hutan Desa Ambawang.

Ternyata sejak dulu masyarakat telah memanfaatkan kayu yang menjadi primadona ini, sebagai kebutuhan bahan bangunan. Oleh karena keunggulanya, tak heran kayu ulin termasuk jenis kayu yang bernilai mahal.

Sebagaimana diketahui, kayu ulin merupakan salah satu kayu yang terkenal dan terkuat di Kalimantan, bahkan dijuluki sebagai kayu besi. Selain memiliki ketahanan yang kuat, kayu ulin juga tahan akan serangan serangga maupun rayap.

Tingginya harga jual kayu ulin pada permintaan pasar, disebabkan karena langka dan sulit ditemukannya. Meskipun demikan kayu ulin, tetap dilindungi, melalui kegiatan patroli pengawasan hutan, termasuklah di Hutan Desa Ambawang.

Temuan berikutnya, tim patroli mendapati adanya tumpukan papan yang berada di kawasan hutan Desa, kayu yang sudah siap diangkut tersebut di duga merupakan milik warga luar sekitar Desa Ambawang.

Berdasarkan laporan oleh anggota tim patroli di Hutan Desa Ambawang, jenis kayu tersebut merupakan kayu tempayang. Kayu kelas ini, memiliki ketahanan lemah dan tidak dapat digunakan sebagai bahan bangunan utama, akan tetapi masih dapat digunakan sebagai produk dekoratif dan furniture pelengkap

Pada pelaksanaan patroli, anggota tim melakukan peninjauan dan pemantauan kawasan di enam di titik lokasi, hasil temuan pun didapatkan jenis-jenis kayu yang masih berada di Hutan Desa Ambawang, kegiatan patroli juga didampingi oleh fasdes dan perwakilan dari PT. BSM.

Temuan Kayu Ulin oleh Tim Patroli di Hutan Desa Ambawang Read More »

Hutan Mangrove Mampu Dongkrak Perekonomian Masyarakat Dabong

Editor : Evi

Para nelayan pembudidaya ikan tirus di hutan mangrove Desa Dabong.

KUBU RAYA, sampankalimantan.id- Desa Dabong memiliki hutan mangrove yang memegang peranan penting bagi kehidupan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan pesisir, kawasan yang dijuluki oleh masyarakat sebagai hutan bakau ini, menjadi sumber perekonomian utama bagi masyarakat, khususnya para nelayan yang berburu hasil tangkapan laut.

Melimpahnya komoditas laut di hutan mangrove, menjadi aktivitas menangkap ikan merupakan kegiatan yang umum dilakukan oleh masyarakat Desa Dabong. Para nelayan mengandalkan hasil tangkapan ini, guna memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.

Selain hasil tangkapan ikan, hutan mangrove juga menyediakan berbagai jenis biota laut seperti kepiting bakau, udang, kerang dan masih banyak lagi hasi laut lainnya, yang bermukim sebagai tempat perkembangbiakannya.

Banyaknya potensi yang dimiliki hutan mangrove Dabong, memberikan kelegaan bagi nelayan yang tanpa khawatir lagi akan kebutuhan hidupnya, lewat laut yang menawarkan kelimpahannya merupakan sebuah berkah yang patut untuk mereka syukuri.

Menelisik lebih dalam, kehidupan nelayan tak lepas dari perahu yang menjadi alat transportasi. Menghabiskan waktu di atas perahu sudah menjadi kebiasaan yang melekat di kehidupan nelayan, suara ombak yang berdentuman menyapa seakan sudah akrab di telinga mereka.

Dalam berburu tangkapan laut, Ketua KUPS Silvofisheri Dabong Berkah, Mulyadi mengatakan penggunaan alat yang dipakai nelayan, masih terbilang cukup sederhana dengan hanya bermodalkan perangkap berupa jala ikan dan bubu.

Menurutnya, berkerja sebagai nelayan memang sejak dulu sudah ditekuni oleh warga sekitar, dalam membantu menunjang perekonomian, bahkan beberapa masyarakat sudah paham betul bagaimana memanfaatkan hasil laut lewat budidaya seperti kepiting bakau dan ikan tirus.

“Para nelayan sudah sangat pandai mengolah hasil laut, dalam satu kali panen kepiting bisa menghasilkan jutaan rupiah, bahkan seperti budidaya ikan tirus 1 kg gelembus mencapai ratusan juta rupiah,” paparnya.

Tentu, upaya pengelolaan hutan yang baik oleh masyarakat Desa, kedepanya dapat memberikan manfaat luas, tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga membantu kesejahteraan masyarakat untuk selalu menjaga dan memelihara ketersedian hasil hutan yang ada.

Hutan Mangrove Mampu Dongkrak Perekonomian Masyarakat Dabong Read More »

Penyerahan Secara Simbolis Bibit Kepiting Bakau Kepada KUPS Silvofisheri Dabong Berkah

Editor : Evi

Serah terima Bibit Kepiting Dari PT. BSM ke KUPS Silvofisheri Dabong berkah, kamis (18/01/2024)

KUBU RAYA, sampankalimantan.id- PT. Belantara Sejahtera Mandiri (BSM) melalui pendampingan SAMPAN Kalimantan, melakukan kegiatan penyerahan secara simbolis bibit kepiting bakau kepada Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Silvofisheri Dabong Berkah, pada Kamis (18/1/2024).

Kegiatan penyerahan bibit kepiting tersebut, dihadiri langsung oleh perwakilan PT. BSM dan SAMPAN Kalimantan, beserta pihak LDPH Desa Dabong dan juga perwakilan anggota KUPS Silvofisheri Dabong Berkah.

Sebanyak 50 kg atau sekitar 378 ekor kepiting bakau berukuran berat 100-130 gram, untuk dijadikan bibit. Kegiatan budidaya pembesaran kepiting ini, dilakukan di tambak milik KUPS Silvofisheri Dabong Berkah.

“Komitmen untuk terus mendukung kegiatan perhutanan sosial, khususnya dalam pengembangan usaha budidaya kepiting, menjadi landasan untuk mendorong semangat para nelayan di Desa Dabong,” ujar Dohardo M. Hasugian, selaku Assitant Community Development PT BSM.

Ia pun berharap, kedepan agar mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat luas, dalam meningkatkan kemajuan ekonomi daerah, melalui pemberdayaan masyarakat dalam kelola usaha.

“Semoga kerja sama yang terjalin dapat berlangsung dengan baik, memberikan manfaat yang berkelanjutan, sehingga masyarakat dapat berkontribusi dalam perhutanan sosial melalui kegiatan kelola usaha,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua LDPH Desa Dabong, Ridwanto menyampaikan melalui KUPS Silvofisheri Dabong Berkah, pengembangan budidaya kepiting diharapkan, dapat mengoptimalkan potensi sektor laut dalam memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat setempat.

Mengingat kepiting di Desa Dabong merupakan komoditas unggulan, prospek pengembangan yang baik karena memiliki nilai ekonomi tinggi dan potensi pasar yang luas. Untuk itu, diperlukan adanya upaya dalam mendorong kesejahteraan masyarakat, agar lebih bersaing dalam pasar yang lebih besar.

Selain itu, praktik budidaya kepiting juga dapat memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat lokal dan pelestarian lingkungan, seperti yang terlihat dalam berbagai kegiatan pengembangan usaha di beberapa desa melalui pendampingan SAMPAN Kalimantan.

“Dapat meningkatkan ekonomi masyarakat di kawasan perhutanan sosial, dalam upaya budidaya kepiting, sekaligus mendukung pelestarian hutan mangrove,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Imam Asari, selaku Anggota KUPS Silvofisheri Dabong Berkah, pengembangan bibit yang telah disalurkan diharapkannya, dapat mencapai keberhasilan terutama meningkatkan populasi kepiting dalam budidaya.

“Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung kelola usaha, terutama PT. BSM melalui pendampingan yang dilakukan oleh SAMPAN Kalimantan,” tuturnya.

Penyerahan Secara Simbolis Bibit Kepiting Bakau Kepada KUPS Silvofisheri Dabong Berkah Read More »

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Budidaya Ikan Tirus di Desa Dabong

Editor: Evi

Gelembung ikan tirus hasil budidaya Desa Dabong.

KUBU RAYA, sampankalimantan.id- Pemberdayaan masyarakat melalui komoditas laut, menjadi salah satu upaya penting dalam memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat pesisir, terutama bagi masyarakat di Desa Dabong.

Melalui pendampingan SAMPAN Kalimantan, pengelolaan kawasan hutan mangrove dengan usaha silvofisheri telah menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat desa, terutama dalam penerapan budidaya ikan tirus yang akan dilakukan oleh Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Silvofisheri Dabong Berkah dalam mendukung keberlangsungan sumber daya laut.

Selain tebar bibit ikan, pada pengujung November 2023 panen perdana ikan tirus di kawasan perhutanan sosial Desa Dabong ini menjadi bukti nyata kesuksesan silvofisheri, dalam menghasilkan produksi ikan tirus yang memiliki nilai jual tinggi.

Pembudidayaan ikan tirus oleh masyarakat Desa Dabong dilakukan dengan menerapkan metode pemeliharaan dengan menggunakan keramba, adapun proses budidaya dari ikan tirus ini membutuhkan waktu pembesaran selama tiga tahun. Dalam kurun waktu tersebut, para pembudidaya selanjutnya dapat memanen ikan tirus untuk diambil gelembungnya.

“Untuk memanen ikan tirus memang membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pembesarannya, dalam kurun waktu tiga tahun untuk memperoleh gelembung yang baik dan berkualitas,” ujar Mulyadi selaku Ketua KUPS Silvofisheri Dabong Berkah, Selasa (16/1/2024).

Potensi ekonomi dari ikan tirus ini bisa mencapai ratusan juta rupiah. Menariknya bukan karena dagingnya, namun gelembung dari ikan tirus itu sendiri yang memiliki nilai yang fantastis yang dianggap memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa berharganya.

Sehingga, lanjut Mulyadi, keberhasilan para pembudidaya ikan tirus sebagai bukti nyata dalam mendukung perhutanan sosial, khususnya hutan mangrove di Desa Dabong, sehingga dapat mendorong pengembangan sektor-sektor alternatif lain yang tidak hanya bertumpu pada satu komoditas saja, namun pada pengelolaan hasil laut lainnya.

Upaya pemberdayaan masyarakat melalui komoditas laut ini, diharapkan menjadi modalitas penting untuk kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat pesisir, khususnya di Desa Dabong dalam meningkatkan aktivitas perikanan, budidaya, dan pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan, melalui pendampingan yang dilakukan oleh SAMPAN Kalimantan

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Budidaya Ikan Tirus di Desa Dabong Read More »

Penanaman Pohon Menjadi Metode Terbaik Dalam Mereduksi Emisi Karbon

Sekda Kubu Raya, Yusran Anizam, S.Sos., M.Si., dalam Penanaman serentak diseluruh Indonesia yang dilaksanakan di Desa Kuala Dua, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Minggu (14/01/2024).

KUBU RAYA, sampankalimantan.id- Pj Sekda Kalbar, Muhammad Bari, S.Sos., M.Si., mengungkapkan, penanaman pohon menjadi salah satu metode terbaik dalam mengurangi emisi karbon.

“Selain mudah dan murah dari segi biaya, dan sekaligus dapat memberikan manfaat dan dukungan dalam skala yang luas,” ungkapnya, saat menghadiri kegiatan penanaman pohon serentak seluruh Indonesia, yang berada di Desa Kuala Dua, Kabupaten Kubu Raya, Minggu (14/01/2024).

Akhir ini telah ramai diperbincangkan, terkait teknologi Carbon Capture Storage (CCS), metode untuk menguragi emisi. Namun penggunaan teknologi ini dalam ajang COP-28 lalu di Dubai masih menjadi perdebatan terkait dengan ke efektifanya. Disamping itu, dari sisi biaya juga relatif mahal.

Bari menyampaikan, adapun untuk proses penghijauan tidak membutuhkan waktu yang lama, pohon merupakan Carbon Capture Storage (CCS) alami milik bumi, yang memiliki kemampuan untuk menangkap dan menyimpan karbon, di setiap bagiannya mulai dari akar, batang hingga daun.

Terlepas dari segala perdebatan, metode mana yang tepat dalam memerangi perubahan iklim, yang terpenting menurutnya adalah melakukan aksi nyata dan bukan hanya sekedar retrorika.

Salah satunya dengan melakukan kegiatan penanaman pohon, yang dilakukan secara bersama dan berkesinambungan. Ia juga meminta kepada kelompok petani pengelola hutan, untuk tidak melakukan kegiatan seperti pembakaran hutan

“Kami minta untuk selalu mengedepankan kehati-hatian dalam pelaksanaan kegiatan pengelola hutan, dilarang membakar untuk membuka lahan, mengigat areal ini merupakan hutan lindung yang berstatus tanah gambut, ujarnya.

Ia pun mengajak KPH Kubu Raya untuk dapat terus mendorong kelompok tani dalam pengelolan hutan, menjadi kelompok perhutanan sosial agar dapat menjadi legalitas dalam pemanfaatan kawasan hutan yang berkelanjutan.

Penanaman Pohon Menjadi Metode Terbaik Dalam Mereduksi Emisi Karbon Read More »

Scroll to Top