Inovasi Energi Bersih Bioetanol dari Nira Nipah
Editor: Evi

Nira nipah. (Sumber/Air Tuak Qarimah)
KUBU RAYA, sampankalimantan.id- Melimpahnya keberadaan tanaman nipah, tak hanya sebagai potensi kekayaan alam tetapi juga sebagai sumber ekonomi yang beragam, mulai dari daun yang dimanfaatkan sebagai kerajinan hingga buah dari tanaman ini dijadikan sebagai bahan baku dalam pembuatan bioetanol.
Buah nipah merupakan hasil hutan yang tumbuh disekitar rawa-rawa dan pesisir, yang merupakan buah musiman. Memiliki bentuk buah bertandan atau berbonggol berwarna coklat atau sedikit gelap.
Sebagian besar tanaman nipah tumbuh secara alami, ini dikarenakan belum ada pengelolaan tanaman nipah yang dibudiayakan oleh masyarakat secara intensif, hal tersebut disebabkan karena manfaat nipah bagi masyarakat masih terbatas, hanya pada penggunaan daun saja.
Namun, siapa sangka buah nipah kini sudah semakin dikembangkan, nira dari buah nipah ternyata banyak mengandung gula yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif bioetanol.
Penggunaan bioetanol berbahan baku buah nipah tersebut, dapat digunakan sebagai bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Pembuatan bioetanol dari bahan yang mengandung gula nira ini jauh relatif lebih mudah dan murah.
Dilansir dari beberapa artikel menyebutkan, kandungan nira nipah berpotensi untuk dikembangkan menjadi bahan baku industri bioetanol. Satu tangkai bunga nipah mampu memproduksi sekitar 3 liter nira per hari, setiap tangkai dapat dipanen terus menerus selama sekitar 20 hari.
Setiap rumpun pohon nipah mampu menghasilkan sekitar 4 tangkai pada waktu bersamaan. Dengan demikian, satu pohon nipah dapat menghasilkan 12 liter nira per hari.
Oleh karena itu, pemanfaatan tanaman nipah sudah seharusnya siap untuk dijadikan sebagai tanaman hutan yang diubah menjadi tanaman industri.
Selain mudah diperoleh buah nipah juga bukan sumber utama dalam bahan makanan, sehingga tak akan bersaing dengan kebutuhan lainnya.
Karena itu, perlunya dilakukan pendampingan terhadap masyarakat dalam pemanfaatan potensi buah nipah, khususnya yang ada di wilayah Kabupaten Kubu Raya.
Akan tetapi tingginya potensi nipah yang ada di daerah ini, oleh sebagian besar masyarakat desa belum dimanfaatkan secara optimal, sehingga nantinya perlu ada upaya pengelolaan yang berkelanjutan.
SAMPAN Kalimantan, dalam mendukung program perhutanan sosial tentunya sangat mendukung adanya pengelolaan buah nipah, ssebagai pembuatan bioetanol. yang mempunyai prospek baik sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
Selain itu, pemanfaatan buah nipah juga memberi keuntungan secara ekonomi. Terutama bagi masyarakat yang tinggal dipesisir.
Sehingga keberlangsungan dari tanaman nipah tersebut, akan tetap terjaga kelestariannya karena masyarakat sekitar khususnya yang tinggal di pesisir, pasti akan menjaganya sebagai bahan baku baku dalam pembuatan bioetanol.