Manisnya Madu Kelulut Memberikan Manfaat Hutan Bagi Kehidupan

Editor: Evi

Budidaya madu kelulut di Desa Padang Tikar Satu.

KUBU RAYA, sampankalimantan-id- Lebah yang menghasilkan madu, memiliki segudang manfaat dalam kehidupan. Permintaan madu meningkat seiring pengetahuan masyarakat, akan manfaat yang begitu melimpah terutama dalam meningkatkan daya tahan tubuh.

Budidaya Madu Kelulut yang berada di Desa Padang Tikar Satu, merupakan langkah awal masyarakat menjaga hutan untuk perkembangbiakannya, guna menjaga habitat asli dan kelangsungan hidup dari lebah itu sendiri.

Kawasan hutan rimbun penghasil dari berbagai jenis tanaman, yang menjadi sumber makanan bagi lebah. Memberi kebebasan dan ruang terbuka menjadi salah satu upaya peternak lebah madu melakukan pembudidayaan. Tak heran, di Desa Padang Tikar Satu banyak masyarakat melakukan budidaya madu kelulut yang dianggap memiliki nilai jual yang tinggi.

Iwan selaku Sekretaris LDPH Padang Tikar Satu, menuturkan perlindungan kawasan menjadi kewajiban bersama, dalam mengurangi atau mengatur pola aktivitas masyarakat di dalam hutan.

Keberhasilan pemberdayaan masyarakat dapat diukur dengan adanya peningkatan kesejahteraan mayarakat dan perubahan pola pikir masyarakat setempat, dalam upaya pelestarian hutan.

Iwan menyampaikan, selain memiliki khasiat yang banyak, pembudidayaan dari madu kelulut juga sangat mudah, baik dari pemeliharaan dan pemberian pakan bisa diperoleh dari lingkungan sekitar.

“Makanan dari lebah penghasil madu kelulut didapat dari bunga kelapa atau manggarnya, dan beberapa diperoleh dari perhutanan mangrove,” ujarnya.

Oleh sebab itu, berkurangnya aktivitas masyarakat di hutan, maka akan mengurangi dampak bahaya kerusakan lingkungan, sehingga masyarakat akan merubah pola hidup dari memanfaatkan hutan, menjadi pengupayaan pelestarian.

Manisnya Madu Kelulut Memberikan Manfaat Hutan Bagi Kehidupan Read More »

Masyarakat Desa Padang Tikar Memanfaatkan Limbah Batok Kelapa Sebagai Alternatif Pembuatan Arang Tempurung

KUBU RAYA, sampankalimantan.id-Melimpahnya keberadaan tempurung kelapa atau yang dikenal istilah batok kelapa ini, dimanfaatkan warga menjadi olahan arang tempurung yang bernilai jual, oleh sebagian besar masyarakat yang ada di Desa Padang Tikar.

Masyarakat yang belum mengetahui manfaat limbah kelapa tersebut, biasanya kerap dibuang begitu saja. Namun tidak untuk masyarakat di Padang Tikar, Batok kelapa atau tempurung kelapa yang merupakan bahan baku briket arang ini diolah kembali.

Kegunaan briket arang batok kelapa ini, kerap digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang digunakan untuk memasak terutama untuk memanggang bahan makanan, yang dipergunakan oleh masyarakat maupun para usaha-usaha kuliner.

“Alhamdulilah masih berjalan, selain membeli kelapa langsung dengan para petani, kemudian isi dari kelapa digunakan untuk pembuatan kopra, dan batok kelapa dijadikan sebagai arang tempurung,” ujar Iwan, selaku Sekretaris LDPH Desa Padang Tikar.

Hampir 95 persen untuk pembuatan briket memang menggunkan arang tempurung, Dengan jumlah yang banyak, penjualan arang tempurung kelapa akan dipasarkan dibeberapa daerah seperti Pontianak, dan bahkan di luar dari Provinsi Kalimantan Barat.

“Dari Pontianak yang kemudian diolah menjadi tepung arang tempurung kelapa, kemudian dikirim ke daerah Jawa, dan disanalah dilakukan pengolahan bahan baku briket,” paparnya.

Menurutnya, persedian bahan baku pembuatan briket memang selalu didapatkan dari para petani perkebunan kelapa. Untuk masyarakat sendiri, sangat memanfaatkan limbah batok kelapa ini, mengigat jumlahnya yang banyak, pasca masa panen, dengan melihat kembali kualitas dari kelapa tersebut.

“Ukuran kelapa menjadi penentu pembuatan bahan baku briket, untuk kelapa yang berkualitas bagus akan dijual dalam keadaan utuh tanpa perlu diolah,” jelasnya.

Untuk harga yang didapuk perkilonya mulai dari Rp 3.900. Adapun untuk harga pasaran di luar dari daerah mencapai harga Rp 4.400 tergantung dari banyaknya permintaan pasar.

Masyarakat Desa Padang Tikar Memanfaatkan Limbah Batok Kelapa Sebagai Alternatif Pembuatan Arang Tempurung Read More »

Mengintip Manfaat Olahan Buah Nipah Hingga Jadi Makanan Tradisional

Editor: Evi

Buah nipah. (Dokumentasi/sampankalimantan.id)

KUBU RAYA, sampankalimantan.id- Nipah merupakan tumbuhan sejenis pohon palma yang tumbuh di daerah tropis, terutama di daerah pesisir dan rawa-rawa. Nipah biasanya dikenal karena daunya yang digunakan sebagai atap bangunan rumah.

Namun, kini tanaman nipah tak hanya menjadi bahan bangunan atap rumah saja, ditangan kreatif buah nipah dijadikan berbagai olahan hidangan makanan maupun minuman.

Ternyata buah nipah, sejak dulu telah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan baku pembuatan makanan tradisional, yang dikenal dengan olahan dodol nipah.

Pembuatan dodol nipah pun, hampir sama dalam pembuatan dodol pada umumnya, hanya berbeda pada penggunaan bahan baku buahnya saja.

Selain itu, buah nipah dapat diolah menjadi minuman segar atau sirup yang diapresiasi karena rasa manis alaminya. Sirup nipah sering digunakan sebagai campuran dalam minuman atau sebagai sirup untuk es.

Mengintip Manfaat Olahan Buah Nipah Hingga Jadi Makanan Tradisional Read More »

Scroll to Top